BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
IPS adalah studi atau kajian masalah-masalah sosial yang berasal dari ilmu-ilmu social yang di sederhanakan untuk kepentingan tujuan pendidikan di Sekoah yaitu menciptakan warga Negara yang baik. IPS bukan sekedar pengetahuan, tetapi merupakan ilmu pengetahuan yang disusun dan di organisasikan secara baik menurut kepentingan pendidikan dan pengajaran. Dalam pengajaran IPS, sifat menyeluruh penting untuk diketahui dan di pahami karena IPS menangani bahan pengajaran yang kait-mengkait secara integral.
Pada hakikatnya ilmu pengetahuan sosial ini terintegrasi dari beberapa disiplin ilmu , seperti geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi yang keseluruhannya saling keterkaitan antara satu sama lain. Model pembelajaran terpadu ini merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk di aplikasikan pada semua jenjang pendidikan. Oleh karenanya sebagai tenaga pendidik haarus mampu merancang model pembelajaran IPS terpadu yang efektif dan efisien. Jadi dalam hal ini cara pembelajaran IPS terpadu yang di rancang seorang guru sangat berpengaruh terhadap peserta didik, yang mana ilmu pengetahuan sosial tersebut masih terpisah-pisah kajiannya, namun masih tetap saling berkesinambungan dan relevan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah itu sejarah?
2. Apa itu geografi?
3. Bagaimana kaitan geografi dan sejarah?
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP DASAR GEOGRAFI
1. Pengertian
Geografi berasal dari kata ‘geo’ yaitu bumi, dan ‘graphien’ yang berarti tulisan atau lukisan. Secara harafiah, geografi itu berarti lukisan tentang bumi. Menurut Council of the Geographical Association(1919) mengatakan bahwa geografi berkenaan dengan dunia nyata, dunia yang dipelajari seseorang dengan baik melalui kaki telanjang, atau dengan mengendarai kereta api, perahu, mobil dan pesawat terbang, serta melalui lukisan atau gambar. Namun penelaah tersebut meliputi juga sebab-akibat yang dipandang sebagai sebagai keseluruhan yang menghubungkan bagian-bagian yang telah menjadi apa adanya. Jadi geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan dengan sudut pandang lingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan. Berdasarkan beberpa definisi diatas,jelas bahwa yang menjadi objek studi geografi adalah geosfer yaitu permukaan bumi yang merupakan bagian dari bumi yang terdiri atas atmosfer (lapisan udara), litosfer (lapisan batuan, kulit bumi), hidrosfer (lapisan air, perairan), dan biosfer (lapisan kehidupan).
Berdasarkan pengertian diatas, dapat diketahui bahwa geografi senantiasa memberikan uraian ilmiah mengenai sifat-sifat bumi dan gejala alam yang ada, termasuk sebab dan segala akibatnya bagi kehidupan. Disamping itu juga berusaha menganalisa berbagai kondisi yang terjadi dimuka bumi untuk di sesuaikan dengan kebutuhan manusia.
2. Ruang Lingkup Geogafi
Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia pada kenyataannya tidak semuanya dapat dipenuhi di daerahnya sendiri, sehingga manusia harus melakukan usaha ke tempat lain untuk mencukupinya. Dengan demikian, perjalanan ke tempat lain tersebutakan memperluas pengalaman dan pengetahuan manusia tentang wilayah itu. Pengalaman dan pengetahuan ini akan membawa perubahan dalam memandang gejala alam dan perilaku serta aktifitas budi daya manusia di permukaan bumi. Hal ini terjadi karena proses kajiannya akan selalu mengaitkan lokasinya, integrasinya, persebarannya, perkembangannya, dan interaksinya dalam lingkup analisis keruangan, kewilayahan, ekologis, system, dan sejarah perkembangannya.
Dalam lingkup wilayah penelitian, kajian ini dipandang sebagai suatu keseluruhan dan sebagai bagian dari keseluruhan wilayah penelitian secara lebih mendalam sehingga dapat diperoleh gambaran tentang persamaan dan perbedaan daerah yang satu dengan daerah yag lain. Kajian geografi ini mempunyai ruang lingkup yang luas sehingga disiplin ilmu lainnya banyak yang berkaitan dengan geografi. Keterkaitan geografi dengan disiplin ilmu lainnya dapat dibedakan menurut aspek fisik dan aspek social. Aspek fisik disebut dengan geografi fisik dan pembahasan yang berkaitan dengan aspek social disebut geografi social.
3. Tujuan Geografi
Sama halnya dengan tujuan dalam bidang-bidang ilmu yang lain, tujuan pembelajaran geografi bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secra herarki, tujuan pendidikan nasional pada tataran operasional dijabarkan dalam tujuan institusional tiap jenis dan jenjang pendidikan. Selanjutnya pencapaian tujuan institusional ini secara praktis dijabarkan dalam tujuan kurikuler atau tujuan mata pelajaran, termasuk juga geografi. Akhirnya tujuan kurikuler ini secara praktis operasional dijabarkan dalam tujuan intruksional atau tujuan pembelajaran. Konsep-konsep ilmu geografi mengenal beberapa konsep seperti tanah, air, udara,sungai, gunung, antariksa, flora, fauna, laut, gempa, sumber alat, kependudukan, desa, kota dll. Pada tingkat SD, konsep dasar itu dapat kit mulai dari arah (mata angin), jarak, peta perbedaan waktu, sungai, gunung dan seterusnya secara bertahap serta berkesinambungan.
4. Manfaat Geografi
Dengan belajar geografi sebenarnya kita dapat mendapat peluang usaha yang ada di tempat tertentu, mengetahui jenis hewan yang dapat di kembangkan berkaitan dengan hal perternakan dan peluang penjualannya dan masih banyak lagi keuntungan- keuntungan yang dapat kita peroleh dengan mempelajari geografi baik dibidang pertanian, perkebunan dan kesehatan. Dengan cara mempelajari penyebaran-penyebaran yang berkaitan dengan tanaman, hewan ternak, penyakit dan peluang usaha lainnya dapat kita gunakan dan manfaatkan untuk mengembangkan usaha yang kita impikan. Karena geografi tersebut mempelajari gejala di permukaan bumi baik yang bersifat fisik maupun yang bersifat non fisik yang berkaitan dengan kehidupan makhluk hidup di bumi.
Dengan mempelajari geografi kita juga bisa menganalisis dampak-dampak sosial yang terjadi di dalam masyarakat, mencari penyebab tersebut dan solusi yang dapat ditempuh berkenaan dengan permasalahan tersebut. Bila kita jualan barang-barang tertentu yang kita harus memperhatikan jarak yang kita tempuh untuk menyediakan barang tersebut serta keuntungan-keuntukan yang didapat dari hasil penjualan barang tersebut.
Selain itu juga dalam geografi juga mempelajari mengenai interaksi-interaksi yang ada didalam masyarakat baik antara manusia itu sendiri maupun dengan alam sekitarnya sehubungan dengan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-harinya. Dengan begitu banyaknya kegunaan dari ilmu geografi tersebut sudah sepantasnyalah kita mempelajarinya walaupun kita tidak bisa secara mendalam tapi kita bisa mempelajarinya inti-intinya karena ilmu geografi tersebut berkenaan dengan kehidupan kita.
B. Konsep Dasar Sejarah
1. Pengertian
Sejarah merupakan istilah yang berasal dari bahasa Arab, Syjaratun yang berarti pohon. Dalam bahasa asalnya, istilah sejarah di ungkapkan dengan tarikh, yang berarti waktu atau kurun terjadinya peristiwa. Menurut Lingdern, istilah ini diguakan masyarakat nusantara atas dasar kebiasaan bangsa Arab (Baduy) menggunakan sejarah sebagai wahan mengukuhkan biografi seseorang atau rangkaian kekerabatan dalam keluarga yang bercabang seperti pohon. Secara ilmu pengetahuan lebih popular diungkapkan dengan kata latin scientia atau science (bahasa Inggris), yakni pemaparan sistematis non-kronologis mengenai gejala alam.
Berbagai pengetahuan mengenai peristiwa masa lalu yang diperoleh berdasarkan babad, hikayat, tambo dan penuturan lisan perlu diuji berdasarkan metode dan bukti ilmiah. Para ahli sejarah, seperti Hatta, Garraghan, Moh.Ali, dan panitia Historiografi Dewan Riset Ilmu Sosial Amerika memberikan definisi sejarah secara berbeda-beda, tapi secara umum definisi mereka mencakup beberapa aspek berikut:
a. Sejarah merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lalu.
b. Sejarah merupakan kisah yang diangakt berdasarkan peristiwa masa lalu.
c. Sejarah merupakan proses penulisan yang harus memenuhi syarat-syarat tertentu sebagai ilmu.
2. Ruang Lingkup Sejarah
Kajian sejarah meliputi dua aspek, yakni aspek konsep sejarah dan aspek implementasinya dalam menganalisis persoalan-persoalan kesejarahan (kritik sejarah). Konsep sejarah menyajikan prinsip-prinsip dasar yang diperlukan sebagai perangkat analisis dalam memahami persoalan kesejarahan, berupa konsep dasar, unsur-unsur dan metode sejarah. Kritik sejarah menelaah beberapa langkah-langkah dan hal-hal yang diperlukan dalam menelaah peristiwa kesejarahan hingga menghasilkan pengetahuan sejarah atau kebenaran sejarah. Dalam hal ini, belajar dan mengkaji sejarah bukan merupakan kegiatan yang statis, malah justru merupakan suatu telaahan yang dinamis ke masa yang akan datang. Sejarah sebagai bidang ilmu sosial, memiliki konsep dasar yang menjadi karakter dirinya. Komsep-konsep dasar itu adalah: waktu, dokumen, alur peristiwa, kronologi, peta, tahap-tahap peradaban, ruang, evolusi dan revolusi.
3. Tujuan Sejarah
Tujuan sejarah dapat dipilah ke dalam dua kategori, yakni sejarah sebagai ilmu pengetahuan dan informasi. Sebagaimana umumnya pengetahuan ilmiah, sejarah terkait erat dengan beberapa konsep dan perspektif yang menjadi titik tolak kajiannya. Hal ini mengakibatkan sejarah memerlukan seperangkat instrumen keilmuan agr memenuhi tingkat validitas ilmiah. Peran tersebut hanya akan dapt diberikan oleh sejarah manakala pemahaman sejarah dibangun melalui metode keilmuan yang dapat di pertanggungjawabkan secara ilmiah.
Oleh karena itu, kajian terhadap sejarah seharusnya disertai dengan pemahaman dan penguasaan konsep-konsep dasar sejarah. Secara konseptual, sejarah pada dasarnya berkenaan dengan tiga aspek konseptual yang mendasarinya, yaitu konsep tentang perubahan, konsep waktu dan konsep kontinuitas. Dalam sejarah manusia dapat memahami prinsip-prinsip hidup dan kebudayaan yang berubah dan tidak berubah. Manusia juga dapat memahami keberhasilan dan kegagalan para pemimpin, bentuk-bentuk pemerintahan, sistem perekonomian yang pernah ada, dan hal-hal penting lain dalam kehidupan manusia dari waktu ke waktu.
4. Manfaat Ilmu Sejarah
Ada beberapa manfaat yang dapat kita peroleh jika kita mempelajari sejarah, antara lain :
a. Dengan sejarah kita dapat mengetahui peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di masa lampau.
b. Pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi kita di kehidupan sekarang.
c. Pelajaran yang terjadi di masa lampau juga dapat kita gunakan sebagai modal kehidupan masa depan kita.
C. Keterkaitan Geografi dengan Sejarah
Geografi dapat dipakai dalam membantu penelitian sejarah. Caranya dengan usaha menelaah kondisi geografis dari wilayah yang bersangkutan di masa lampau. Dengan menggunakan metode khusus dipelajari dengan seksama “the setting of human activities” dengan rincian tata kerja: melokalisasikan panggung sejarah tersebut, kemudian mempelajari sejauh mana kondisi lingkungan alam disitu telah mempengaruhi kegiatan manusia dalam menggerakkan jalanya sejarah (N. Daldjoeni, 1995: 4). Dengan demikian geografi memegang peranan penting dalam sejarah, karena sangat mempengaruhi jalanya sejarah. Hal ini terkait dengan unsur sejarah yang berupa spasial atau tempat suatu peristiwa sejaraj terjadi. Ilmu sejarah sebagai suatu telaah manusia harus memperhitungkan unsur ruang selain waktu. Dengan mendalami pengetahuan geografi, sejarawan dapat mendalami latar belakang geografis dari sejarah.
Menurut William L Thomas (ed) (1970, 78) studi geografis atau penelaahan suatu wilayah mengutamakan mengapa suatu hal ada disitu, bukan sekedar dimana, dan bagaimana sampainya itu ke situ. Relasi antara geografi dan sejarah paling banyak digeluti oleh sarjana di Prancis. Disana studi regional selalu diartikan sebagai penelaahan terhadap tempat dan penghuninya. Adapun faktor-faktor geografis yang terpenting ada tiga yakni: posisi, iklim, dan morfologi bumi. Tiga hal itu tidaklah menentukan manusia manjadi “agent of change”. Suatu bentang alam (landscape) sebagaimana adanya sekarang, telah mengalami pengubahan terus menerus oleh kegiatan manusia di sepanjang masa.
Dengan menelaah suatu wilayah geografis dapat diketahui seluk beluk cara manusia dari abad ke abad telah memanfaatkan berbagi kesempatan yang ditawarkan oleh lingkungan geografis kepadanya. Lain daerah akan lain pula pernyataan budaya materiilnya. Demikian pula budaya rohaninya. Perbedaan itulah yang dapat disebut sebagai dokumen sejarah (adanya perubahan/ perkembangan). Suatu wilayah jadinya dapat bersaksi tentang timbul dan tenggelamnya suatu peradaban suatu masyarakat. Sejarawan sehubungan dengan itu diharapkan benar-benar mengerti peranan iklim serta sumber daya alam setempat didalam ia menlaah sejarah wilayah yang bersangkutan, atau didalam ia membatasi kegiatan manusianya. Menyebarkan agama Islam dari jazirah Arab ke lembah Nil, dan Eufrat-Tigris, serta pantai utara Afrika bertalian erat dengan boyongan bangsa-bangsa Arab serta budayanya sebagai akibat dari proses dedikasi, yakni pengeringan gurun dan stepa-stepa di Timur Tengah (E Hutington, 1959: 2003).
Geografi sejarah adalah studi tentang manusia, fisik, fiksi geografi, teoritis, dan "nyata" dari masa lalu. Studi geografi sejarah mempelajari berbagai macam isu dan topik. Sebuah tema umum adalah studi tentang geografi dari masa lalu dan bagaimana perubahan tempat atau daerah melalui waktu. Geografi sejarah banyak mempelajari pola geografis melalui waktu, termasuk bagaimana orang berinteraksi dengan lingkungan mereka, dan menciptakan landskap budaya. Geografi Sejarah berusaha untuk menentukan bagaimana fitur budaya dari berbagai masyarakat di seluruh planet muncul dan berkembang dengan memahami interaksi mereka dalam lingkungan setempat sekitarnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Geografi senantiasa memberikan uraian ilmiah mengenai sifat-sifat bumi dan gejala alam yang ada, termasuk sebab dan segala akibatnya bagi kehidupan.
Disamping itu juga berusaha menganalisa berbagai kondisi yang terjadi dimuka bumi untuk di sesuaikan dengan kebutuhan manusia.
Sejarah merupakan istilah yang berasal dari bahasa Arab, Syjaratun yang berarti pohon. Dalam bahasa asalnya, istilah sejarah di ungkapkan dengan tarikh, yang berarti waktu atau kurun terjadinya peristiwa. Menurut Lingdern, istilah ini diguakan masyarakat nusantara atas dasar kebiasaan bangsa Arab (Baduy) menggunakan sejarah sebagai wahan mengukuhkan biografi seseorang atau rangkaian kekerabatan dalam keluarga yang bercabang seperti pohon. Secara ilmu pengetahuan lebih popular diungkapkan dengan kata latin scientia atau science (bahasa Inggris), yakni pemaparan sistematis non-kronologis mengenai gejala alam.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Pembelajaran IPS Terpadu
Supardan, Dadang, 2006. Pengantar Ilmu Sosial, Bumi Aksara
Mulyasa, E. 2006 Kurikulum yang Disempurnakan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Waluyo,Amin. Dalam Perkuliahannya Konsep Dasar Ips Mengenai Sosiologi, Geografi dan Sejarah
0 Response to "Makalah Keterkaitan Geografi dan Sejarah"
Post a Comment