MAKALAH ILMU ALAM DASAR
BUMI DAN ALAM SEMESTA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh
Pendidikan Bahasa Arab
Tarbiyah
Semester
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
( STAIN ) JURAI SIWO METRO
TA. 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang dengan Rahmat dan Hidayah-Nya. Kami dapat menyelesaikan makalah ini, pada program studi Pendidikan Bahasa Arab mata kuliah Ilmu Alam Dasar yang mana pada setiap makalah ditentukan oleh dosen pengampu. Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan maaf dan terimakasih kepada Bapak Indarto selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Alam Dasar ini.
Kritik dan saran demi perbaikan makalah ini sangat diharapkan dan akan diterima dengan lapang dada. Dan akhirnya semoga makalah yang telah dibuat kiranya dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan bagi para pembacanya.
Metro, 03 November 2014
Kelompok
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................
A. Pembentukan Alam Semesta dan Tata Surya....................... 2
B. Bumi sebagai Planet............................................................. 3
C. Struktur Bumi.................................................................... 4
D. Pembentukan benua dan samudra............................................. 13
BAB III PENUTUP.........................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................
B. Saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dahulu, Manusia berusaha memahami alam semesta ini dari zaman dahulu bahkan sampai sekarang. Pada jaman kejayaan Yunani, orang percaya bahwa Bumi merupakan pusat dari alam semesta ini ( Geosentrisme). Namun, berkat pengamatan dan pemikiran yang lebih tajam, pandangan itu berubah sejak Zaman abad pertengahan yang dipelopori oleh Copernicusmenjadi Heliosentrik, yaitu matahari menjadi pusat beredarnya bumi dan planet-planet lain.
manusia menganggap bahwa bumi memiliki kedudukan yang sangat istimewa, karena menganggap bahwa matahari yang mengitari bumi. Meskipun sejak abad ke-18 manusia sudah menyadari bahwa bumi ialah sebuah planet yang bergerak mengitari matahari, tetapi baru pada pertengahan abad ke-20 kesadaran itu muncul dengan kuat, karena pada masa ini, penerbangan pesawat ke ruang angkasa makin maju.
Dalam hal ini, begaimanakah proses sesungguhnya pembentukan alam semesta? Bagaimana bumi dikatakan sebagai planet? Selain dari itu, bagaimana asal mula adanya benua dan samudra?
Rumusan Masalah
1. Bagaimana Proses Pembentukan Alam Semesta dan Tata Surya ?
2. Bagaimana maksud dari Bumi sebagai planet ?
- Bagaimana struktur bumi ?
- Bagaimana proses pembentukan benua dan samudra ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembentukan Alam Semesta dan Tata Surya
1. Alam Semesta
Pengertian alam semesta mencakup tentang Mikrokosmos dan Makrokosmos. Mikrokosmos ialah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amoeba, dan sebagainya.Sedangkan makrokosmos ialah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet ataupun galaksi.[1] Dengan diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda langit yang sampai di bumi, timbulah beberapa teori yang mengungkapkan tentang terbentuknya Alam Semesta. Teori-teori tersebut ialah sebagai berikut:
a. Teori Keadaan Tetap ( Steady –state Theory )
Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, herman bondi, thomas Gold ( 1948 ). Teori ini berdasarkan prinsip osmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta, dimana pun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebutlah alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu dimasa yang telah lalu sampai sekarang. Segala sesuatu di alam semesta ini selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh kenyataan, bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama.Dengan kata lain bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk, tumbuh, menjadi tua, dan akhirnya mati, jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya ( Tanpa awal dan tanpa akhir).[2]
b. Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory)
Teori ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar dan mempunyai berat jenis yang juga sangat besar. Kemudian massa tersebut meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti (George Lemaitre, 1930). Massa itu kemudian berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserak itu membentuk kelompok-kelompok galaksi yang ada sekarang. Mereka harus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini didukung oleh kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama. Selain itu, teori ini didukung oleh pakar astronomi Arno Penzias dan Robert Wilson yang menemukan radiasi gelombang mikro.
2. Tata Surya
Tata surya adalah kumpulan benda-benda langit yang terdiri dari sebuah bintang besar yang disebut matahari,dan semua objek yang terikat oleh gaya grafitasinya.[3]
Banyak teori yang dikemukakan tentang terbentuknya tata surya. Teori-teori tersebut diantaranya :
1. Teori Nebulae
Teori Nebular Dikemukakan oleh Kant dan Laplace (1796) yang meyakini terbentuknya tata surya merupakan kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas, yang sebagian terpisah dan merupakan cicin yang mengelilingi pusat. Pusatnya itu menjadi sebuah bintang atau matahari. Bagian yang mengelilingi pusat tersebut berkondensasi membentuk suatu formula yang serupa dengan terbentuknya matahari tadi, setelah mendingin, benda-benda ini akan menjadi planet-planet seperti bumi dengan benda-benda yang mengelilinginya.
2. Teori planettesimal
Teori planettesimal dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton. Hipotesis ini bertitik tolak dari pemikiran yang sama dengan teori Nebular yang menyatakan bahwa system tata surya terbentuk dari kabut gas yang sangat besar, berkondensasi, perbedaannya ialah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari satu badan, tetapi diasumsikan adanya bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat di dekat bintang yang merupakan bagian dari tata surya kita. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari kita dan setelah mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut Planettesemal. Planettesemal merupakan benda-benda kecil yang padat.Teori ini merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa ada satelit-satelit pada Jupiter maupun saturnus yang orbitnya berlawanan rotasi planet itu.[4]
B. Bumi Sebagai Planet
Dahulu, manusia menganggap bahwa bumi memiliki kedudukan yang sangat istimewa, karena menganggap bahwa matahari yang mengitari bumi.Pandangan tersebut berubah saat Copernicus mengemukakan teori heliosentris.Meskipun sejak abad ke-18 manusia sudah menyadari bahwa bumi ialah sebuah planet yang bergerak mengitari matahari, tetapi baru pada pertengahan abad ke-20 kesadaran itu muncul dengan kuat, karena pada masa ini, penerbangan pesawat ke ruang angkasa makin maju.
Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya.[5]
Sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta ini, bumi tidak diam seperti apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita.
C. Stuktur Bumi
Menurut sifat mekanik (sifat dari material)-nya, Bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut:
a. Atmosfer, merupakan lapisan gas yang menyelubungi bumi atau dalam
kehidupan sehari-hari disebut dengan udara. Tebal atmosfer sekitar 48.000
km dihitung dari permukaan air laut.
kehidupan sehari-hari disebut dengan udara. Tebal atmosfer sekitar 48.000
km dihitung dari permukaan air laut.
b. Hidrosfer, merupakan lapisan air yang ada di bumi. Hidrosfer meliputi
lautan, danau, sungai, dan es yang terdapat di kutub. Hidrosfer mempunyai
pengaruh yang besar terhadap atmosfer karena air yang menguap akan
membentuk awan yang selanjutnya menimbulkan hujan dan kembali ke laut
dalam suatu siklus yang disebut siklus hidrologi.
lautan, danau, sungai, dan es yang terdapat di kutub. Hidrosfer mempunyai
pengaruh yang besar terhadap atmosfer karena air yang menguap akan
membentuk awan yang selanjutnya menimbulkan hujan dan kembali ke laut
dalam suatu siklus yang disebut siklus hidrologi.
c. Mesosfer, Lapisan yang lebih berat dan tebal, kaya dengan silisium dan magnesium.Tebalnya sekitar 2400-2750 km.
Sedangkan menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut:
a) Kerak Bumi
Kulit bumi sering juga disebut dengan istilah lapisan litosfer, tebalnya kurang lebih 32 km, merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia yang berupa daratan sebagai tempat tinggal manusia. Kerak bumi sendiri dibagi menjadi dua macam yaitu kerak samudera dan kerak benua.
a) Mantel Bumi
Lapisan ini sering disebut juga dengan istilah selimut bumi. Terdiri atas materi-materi magma kental yang memiliki suhu sekitar 1.400-2.500oC dengan ketebalan 2.900 km.
b) Inti Bumi (Inti Bumi bagian dalam)
Inti Bumi bagian dalam merupakan bagian Bumi yang paling dalam atau dapat juga disebut inti Bumi. inti Bumi mempunyai tebal 1200 km dan berdiameter 2600 km. Inti Bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai 4800 °C.
c) Inti Bumi bagian luar
Inti Bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam Bumi yang melapisi inti Bumi bagian dalam. Inti Bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti Bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900 °C.
D. Pembentukan Benua dan Samudra
1. Sejarah Terbentuknya Benua
Mengenai sejarah terbentuknya benua, teori yang paling populer dikemukakan oleh Alfred Lothar Wegener Alfred Lothar Wegener. Ia memperkenalkan teori “Apungan dan Pergeseran Benua” pada tahun 1912 di depan para ahli Geologi di Frankfurt, Jerman. Teori itu disusun dalam sebuah buku yang berjudul “Die Enstehung der Kontinente und Ozeane “ yang berarti “Asal Usul Benua dan Lautan. Semula buku ini menimbulkan polemik di kalangan para ahli geologi, namun akhirnya pada tahun 1960 teori ini mendapat dukungan dari ahli-ahli ilmu bumi. Titik tolak pemikiran teori “Apungan dan. Pergeseran Benua” oleh Wegener Wegener adalah sebagai berikut:
a. Pada Zaman Permian (± 225 juta tahun yang lalu)
Semula semua benua tergabung dalam satu benua yang disebut Pangaea. Benua purba Pangaea ini dibedakan menjadi dua bagian besar, yaitu bagian utara (Benua Laurasia) dan bagian selatan (Gondwana).
b. Pada Zaman Trassic (± 200 juta tahun yang lalu)
Saat itu Pangaea mulai pecah dengan membukanya Samudra Atlantik Utara antara Laurasia dan Gondwana. Saat itu pula Gondwana pecah menjadi tiga, yaitu Amerika Selatan, Afrika, dan India. Posisi ini semakin menciutkan Laut Thethys sewaktu Amerika Selatan, Afrika, dan India bergerak keutara.[6]
c. Pada ZamanJurrasic (± 135 juta tahun yang lalu)
Sebuah retakan melebar antara Amerika Utara dan Eurasia dengan memperlebar Atlantik Utara. Amerika Selatan dan Afrika mulai terpisah sepanjang suaturetakan yang akan menjadi Samudra Atlantik Selatan (India terus bergerak menuju Asia).
d. Pada Zaman Cretaceous (± 65 juta tahun yang lalu)
Amerika Selatan dan Afrika telah menempuh jalan masing-masing. Amerika Utara dan Eropa masih dihubungkan oleh Greenland. India semakin mendesak Asia.
e. Pada Zaman sekarang
Sekarang ini (seperti kondisi benua sekarang) merupakan zaman emas bagi pulau-pulau. Greenland telah terbentuk terpisah, sementara Australia telah berpindah ke utara dari. Antartika. India telah menabrak Asia (membentuk Pegunungan Himalaya)
Setelah mengetahui tentang teori terbentuknya benua tersebut.
Setelah mengetahui tentang teori terbentuknya benua tersebut.
2. Sejarah Terbentuknya Samudra
Sekitar 4,4 milyar tahun yang lalu, bumi mulai mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, selain itu atmosfer bumi pada saat itu masih tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar matahari sampai ke bumi. Akibatnya uap air di atmosfer mulai berkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah yang mulai mengisi cekungan-cekungan di bumi sehingga terbentuklah samudra dan laut. Samudra saat itu bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (kira-kira 100°C. Keasaman air samudra ini terjadi karena saat itu atmosfer bumi dipenuhi oleh karbondioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan garam- garaman sehingga air samudra dan laut menjadi asin seperti sekarang ini.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini bahwa terbentuknya alam semesta mencakup Mikrokosmos dan Makrokosmos. Mikrokosmos ialah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amoeba, dan sebagainya.Sedangkan makrokosmos ialah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet ataupun galaksi. Tata suryaadalah kumpulan benda-benda langit yang terdiri dari sebuah bintang besar yang disebut matahari,dan semua objek yang terikat oleh gaya grafitasinya
Selain itu, Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
Mengenai terbentuknya benua dan samudra, benua terbentuk melalui proses tahap zaman. Beberapa zaman pembentuk benua seperti: Zaman Permian (± 225 juta tahun yang lalu), Zaman Trassic (± 200 juta tahun yang lalu), ZamanJurrasic (± 135 juta tahun yang lalu), Zaman Cretaceous (± 65 juta tahun yang lalu), dan Zaman sekarang
Sedangkan terbentuknya Samudra bumi mulai mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, selain itu atmosfer bumi pada saat itu masih tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar matahari sampai ke bumi. Akibatnya uap air di atmosfer mulai berkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah yang mulai mengisi cekungan-cekungan di bumi sehingga terbentuklah samudra dan laut.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarto, Drs., Pengantar Ilmu Astronomi, diktat, Yogyakarta, 1980
Mawardi, Drs., Nur Hidayati, Ir., Ilmu Alamiah Dasar, (Bandung: Pustaka Setia, 2000),h. 27
Ahmadi, Drs. H.A, Supatmo, Ir. A, Ilmu Alamiah Dasar, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1991
http://alhamimdwiputra.blogspot.com/2013/04/PengertianDanPenjelasanTentangTataSurya.html#sthash.Qwmf 2Wsb.dpuf
[1] Sudarto, Drs., Pengantar Ilmu Astronomi, diktat, Yogyakarta, 1980
[2] Mawardi, Drs., Nur Hidayati, Ir., Ilmu Alamiah Dasar, (Bandung: Pustaka Setia, 2000),h. 27
[3]http://alhamimdwiputra.blogspot.com/2013/04/PengertianDanPenjelasanTentangTataSurya.html#sthash.Qwmf 2Wsb.dpuf
[4] Ibid, h. 27
[5] Ahmadi, Drs. H.A, Supatmo, Ir. A, Ilmu Alamiah Dasar, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1991
0 Response to "MAKALAH ILMU ALAM DASAR BUMI DAN ALAM SEMESTA"
Post a Comment