KATA PENGANTAR
Bismillahi Rahmani Rahim
Segala puji bagi Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya karena kami telah menyelesaikan Tugas Makalah Biologi Umum dengan judul “ Komponen Kimiawi Sel”.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggung jawabkan hasilnya. Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu kami dalam berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan disebabkan keterbatasan pengetahuan serta pengalaman. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Terima kasih dan semoga makalah ini dijadikan bahan yang dapat dimanfaatkan dan bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.
BABA I
PENDAHULUAN
Senyawa penyusun bagian – bagian sel, misalnya dinding sel, membran, organel, dan inti sel, umumnya merupakan senyawa organik berukuran besar. Senyawa organik penyusun sel secara garis besar dapat dikelompokan atas 4 kelompok utama, yakni : Karbohidrat, Lipid, Protein, dan Asam Nukleat.
Istilah karbohidrat meliputi gula dan polimernya. Karbohidrat merupakan senyawa organik yang disintesiskan dari senyawa anorganik yang mengandung unsur – unsur C, H, dan O. Karbohidrat yang paling sederhana adalah monosakarida (gula tunggal). Disakarida adalah gula ganda yang terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan melalui kondensasi. Karbohidrat yang merupakan makromolekul adalah polisakarida, polimer yang terdiri dari banyak gula.
Monosakarida (dari bahasa Yunani monos, berarti “tunggal” dan sacchar, berarti gula) umumnya memiliki rumus molekul yang merupakan beberapa kelipatan CH2O. Glukosa (C6H12O6), monosakarida yang paling umum, memiliki peran penting dalam kehidupan. Gugus hidroksil terikat pada setiap karbon kecuali satu, yang berikatan ganda dengan oksigen untuk membentuk gugus karbonil. Tergantung pada lokasi gugus karbonil itu, gula bisa sabagai aldosa (gula aldehida) atau sebagai ketosa (gula keton). Glukosa misalnya, aldosa, fruktosa, dan isomer struktural glukosa merupakan bagian ketosa.
BAB II
PEMBAHASAN
KOMPONEN KIMIAWI SEL
Senyawa penyusun bagian – bagian sel, misalnya dinding sel, membran, organel, dan inti sel, umumnya merupakan senyawa organik berukuran besar. Senyawa organik penyusun sel secara garis besar dapat dikelompokan atas 4 kelompok utama, yakni : Karbohidrat, Lipid, Protein, dan Asam Nukleat.
a. Karbohidrat
Istilah karbohidrat meliputi gula dan polimernya. Karbohidrat merupakan senyawa organik yang disintesiskan dari senyawa anorganik yang mengandung unsur – unsur C, H, dan O. Karbohidrat yang paling sederhana adalah monosakarida (gula tunggal). Disakarida adalah gula ganda yang terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan melalui kondensasi. Karbohidrat yang merupakan makromolekul adalah polisakarida, polimer yang terdiri dari banyak gula.
Monosakarida (dari bahasa Yunani monos, berarti “tunggal” dan sacchar, berarti gula) umumnya memiliki rumus molekul yang merupakan beberapa kelipatan CH2O. Glukosa (C6H12O6), monosakarida yang paling umum, memiliki peran penting dalam kehidupan. Gugus hidroksil terikat pada setiap karbon kecuali satu, yang berikatan ganda dengan oksigen untuk membentuk gugus karbonil. Tergantung pada lokasi gugus karbonil itu, gula bisa sabagai aldosa (gula aldehida) atau sebagai ketosa (gula keton). Glukosa misalnya, aldosa, fruktosa, dan isomer struktural glukosa merupakan bagian ketosa.
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan oleh suatu ikatan glikosidik, ikatan kovalen yang terbentuk antara dua monosakarida melalui reaksi dehidrasi, misalnya maltosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk melalui penyatuan dua molekul glukosa. Juga dikenal sebagai gula malto. Maltosa merupakan bahan untuk pembuatan bir. Laktosa, gula yang ditemukan dalam susu, merupakan disakarida lain, yang terdiri atas sebuah molekul glukosa yang berikatan dengan sebuah molekul galaktosa. Disakarida yang paling banyak di alam adalah sukrosa, yaitu gula yang sehari – hari kita konsumsi. Kedua monomernya adalah glukosa dan fruktosa. Tumbuhan organ nonfotosintetik lainnya dalam bentuk sukrosa.
Polisakarida adalah makromolekul, polimernya dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Beberapa polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan yang nantinya diperlukan sebagai dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel. Polisakarida lain berfungsi sebagai materi pembangun (penyusun) untuk struktur yang melindungi sel atau keseluruhan organisme.
Dalam setiap gram karbohidrat yang terpakai oleh jaringan akan menghasilkan 4,1 kalori. Karbohidrat dapat disimpan dalam tubuh, yaitu dalam hati, otot, dan sebagian kecil dalam darah. Apabila dalam makanan kita kekurangan karbohidrat maka darah akan bersifat asam atau acidosis.
Contoh makanan yang mengandung karbohidrat paling tinggi adalah nasi, roti, dan kentang
Contoh makanan yang mengandung karbohidrat paling tinggi adalah nasi, roti, dan kentang
b. Lemak
Lemak (lipid) terdiri atas unsur karbon dan hidrogen. Lemak adalah molekul besar yang tersusun dari dua jenis molekul yang lebih kecil, yaitu gliserol dan asam lemak. Asam lemak dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut :
a. Lemak Jenuh
Asam lemak ini berbentuk padat pada suhu ruangan. Sebagian besar lemak hewan, seperti lemak babi dan mentega adalah jenuh.
b. Lemak tak Jenuh
Lemak tumbuhan dan ikan umumnya tidak jenuh karena berada dalam bentuk cair pada suhu ruangan. Lemak tumbuhan dan ikan disebut sebagai minyak. Misalnya minyak jagung dan minyak hati ikan cod. Kekakuan pada asam lemak tidak jenuh itu mencegah terjadinya penggumpalan molekul lemak yang cukup dekat yang bisa mengubahnya menjadi padat. Menu makanan yang banyak mengandung lemak jenuh merupakan salah satu dari beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskuler pada manusia. Pada kondisi ini simpanan yang disebut kerak (plak) berkembang dilapisan internal pembuluh darah yang menghambat aliran darah dan mengurangi kelenturan pembuluh tersebut.
Lemak tidak memiliki afinitas terhadap air. Contoh umum fenomena ini adalah pemisahan minyak goreng (suatu asam lemak cair) dari larutan asam cuka dan botol bumbu salad. Selain lemak, golongan lipid yang penting lainnya adalah fosfolipid dan steroid.
Fosfolipid (fosfor dan lipida) merupakan komponen utama membran sel.
Steroid adalah lipid yang ditandai dengan kerangka karbon yang terdiri atas empat cincin yang menyatu. Salah satu steroid yakni kolesterol.
Didalam tubuh, lemak memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
1Sebagai cadangan energi
2Lapisan lemak dibawah kulit sebagai insulator tubuh
3Dapat melindungi berbagai organ yang penting, seperti ginjal, hati, dan sebagainya
4Dapat melarutkan berbagai vitamin yaitu, vitamin A, D, E, dan K.
c. Protein
Struktur Protein
Protein merupakan senyawa makromolekul yang terbentuk dari hasil polimerisasi kondensasi berbagai asam amino. Protein termasuk kopolimer. Setiap molekul protein mengandung sekitar 20 jenis asam amino yang berikatan, dengan jumlah asam amino yang dapat mencapai ribuan. Antarmolekul asam amino tersebut berikatan kovalen yang disebut ikatan peptida. Ikatan peptida ini terjadi antara atom C (dari gugus -COOH) dan atom N dari (gugus -NH2).
Protein yang terbentuk dari dua molekul asam amino disebut dipeptida, dari tiga molekul asam amino disebut tripeptida, dan dari banyak molekul asam amino disebut polipeptida.
Rangkaian asam amino yang membentuk protein sering dikelompokkan ke dalam empat tingkatan struktur, yaitu primer, sekunder, tersier, dan kuarterner. Struktur primer merupakan rantai pendek dari asam amino dan dianggap lurus. Struktur sekunder merupakan rangkaian lurus (struktur primer) dari rantai asam amino. Namun, setiap gugus mengadakan ikatan hidrogen sehingga rantai asam amino membentuk struktur heliks, seperti pegas atau per. Struktur tersier terbentuk jika rangkaian heliks (struktur sekunder) menggulung karena adanya tarik-menarik antarbagian polipeptida sehingga membentuk satu subunit protein yang disebut struktur tersier. Struktur kuarterner terbentuk jika antarsubunit protein (dari struktur tersier) berinteraksi membentuk struktur kuarterner.
GambarEmpat Struktur Protein.
Penggolongan Protein
Jenis protein yang sangat beragam dapat digolongkan berdasarkan komposisi kimia, bentuk, dan fungsi biologis.
e. Garam – garam mineral
Didalam sistem pencernaan makanan, garam mineral tidak mengalami proses pencernaan. Hal ini disebabkan sifatnya yang mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh darah di kapiler jonjot – jonjot usus halus. Jika tubuh mengalami kekurangan garam mineral tertentu akan menyebabkan penyakit defisiensi.
Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, garam - garam mineral dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu: makroelemen dan mikroelemen
Makroelemen adalah unsur – unsur yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang banyak. Misalnya Natrium (Na), Kalsium (Ca), Kalium (K), Fosforus (P), Magnesium (Mg), Klorin (Cl), Belerang (S), Fluorin (F), dan Iodin (I).
Mikroelemen
Mikroelemen adalah unsur – unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit misalnya mangan (Mn), Kromium (Cr), Kobalt (Co), Molibdenum (Mo), Zink (Zn), dan Tembaga (Cu).
Tabel macam – macam mineral
Nama mineral | Fungsi | Jumlah kebutuhan per hari | Sumber | Akibat (defisiensi dan kelebihan) |
Kalsium (Ca) | Bersama fosfor membentuk matriks tulang dan gigi. Membantu proses pembekuan darah. Proses kontraksi otot, transmisi impuls saraf. | Tergantung umur, jenis kelamnin, dan kondisi tubuh Dewasa: 0,8 g Anak – anak: 1,4 g Ibu hamil: 1,5 g Ibu menyusui: 2,0 g | Susu, keju, kuning telur, mentega, udang. Sayuran kol, bit wortel, kacang – kacangan, bawang, dan buah – buahan. | Penggunaannya diatur oleh parathormon yang dihasilkan oleh kelenjar anak gondok. Defisiensi: karies pada gigi, ratikisa (pertumbuhan tulang yang tidak sempurna), mudah terjadi kejang pada otot, darah sulit membeku, osteoporosis Kelebihan: hiperkalsemia |
Fosforus (P) | Pembentukan matriks tulang, kontraksi otot, metabolisme, bahan baku fosfatid, pembelahan sel. | 1,14 % berat tubuh (0,8 g) | Ikan,jagung, dan kacang - kacangan | Defisiensi: pada hakikatnya sama dengan defisiensi Ca, demineralisasi tulang Kelebihan: pengikisan rahang |
Besi (Fe) | Komponen enzim sitokrom yang berperan dalam respirasi sel, komponen inti logam dari hemoglobin | 15 – 30 mg | Sayuran hijau: bayam dan kangkung | Defisiensi: anemia Kelebihan: sirosis pada hati |
Natrium (Na) | Membentuk natrium bikarbonat yang berperan dalam keseimbangan asam – basa cairan tubuh, membantu mempertahankan iritabilitas (kepekaan terhadap rangsang) sel – sel otot dan saraf, keseimbangan osmotik cairan ekstraseluler. | 0,1 – 0,2 % berat tubuh | Garam dapur | Defisiensi: nilai osmotik cairan ekstraseluler turun sehingga mengakibatkan terganggunya pengaturan suhu tubuh, kejang, otot dan kelelahan. Kelebihan: tekanan darah tinggi |
Kalium (K) | Sebagai katalisator pembentukan karbohidrat dan protein, kontraksi otot, tranmisi impuls saraf. Memelihara denyut jantung, pengaturan pelepasaninsulin dari pankreas | 0,1 – 0,2 % berat tubuh | Daging unggas, buah – buahan, dan sayur – sayuran. | Defisiensi: hambatan pertumbuhan, kelemahan otot, denyut jantung tidak normal Kelebihan: kejang otot bahkan kematian. |
Iodin (I) | Berperan penting dalam penyusunan hormon tiroksin | 0,14 % berat tubuh | Ikan laut, minyak ikan, sayuran hijau, kulit kentang, dan garam beriodin. | Defisiensi: kurangnya pendengaran pada janin yang dikandung, pembengkakan kelenjar gondok, kecerdasan menurun, kerdil Kelebihan: aktivitas tiroid menurun |
Belerang (S) | Komponen penyususn beberapa vitamin: tiamin, biotin, asam panthotenat, aktivator enzim, membantu peyimpanan dan pembebasan energi | Tergantung kebutuhan. asam amino sulfur | Telur, daging, keju, sayuran hijau | Defisiensi: berhubungan dengan asam amino sulfur Kelebihan: pertumbuhan terhambat |
Magnesium (Mg) | Respirasi intrasel, katalisator beberapa reaksi biokimia tubuh, unsur penting dalam otot, tulang, dan eritrosit. | 0,07 % berat tubuh | Padi – padian, daging, dan susu | Defisiensi: kontrol emosi dan mental turun, perubahan yang mengarah padakerusakan ginjal dan kardiovaskuler Kelebihan: diare |
Fluorin (F) | Menguatkan dan meningkatkan daya tahan gigi | Telur, susu, garam, ikan laut, dan teh hijau | Defisiensi: caries dentis Kelebihan: kepadatan gigi meningkat, menggangu impuls saraf | |
Klorin (Cl) | Komponen penyusun asam lambung serta keseimbangan | 2 g | Garam dapur | Defisiensi: kontraksi otot abnormal |
f. Vitamin
Kata vitamin berasal dari kata vital yang artinya hidup dan amin yang berarti senyawa yang mengandung gugus N. Vitamin adalah zat organik untuk memperlancar metabolisme tubuh. Kerja vitamin mirip dengan enzim yaitu sebagai katalisator reaksi. Kondisi kekurangan vitamin disebut dengan avitaminosis.
Pada umumnya vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh. Akan tetapi, ada beberapa vitamin yang dapat dibuat dari zat – zat tertentu (disebut provitamin) di dalam tubuh. Contoh vitamin yang mempunyai provitamin adalah vitamin D. Provitamin D banyak terdapat di jaringan bawah kulit. Vitamin lain yang disintesis di dalam tubuh adalah vitamin K dan vitamin B-12. Kedua macam vitamin tersebut disintesis didalam usus.
Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.
Tabel macam – macam vitamin
Nama vitamin | Fungsi | Jumlah kebutuhan | Sumber | Akibat (defisiensi dan kelebihan) |
Larut dalam air B kompleks: B1: aneurin (thiamin) Aneuritik Anti beri - beri | Koenzim dalam pelepasan CO2 selama respirasi sel, absorpsi lemak, keseimbangan air dalam tubuh, serta menjaga nafsu makan. | 1,5 mg | Kulit ari beras/ gandum, hati, jantung, ginjal, otak, susu, kuning telur, wortel, dan ragi. | Defisienai: menghambat proses glikolisis, sel keracunan asam piruvat, kontraksi otot jantung dan tranmisi impuls pada sistem saraf pusat melemah, nafsu makan turun, penumpukan cairan pada jaringan sehingga menderita beri – beri Kelebihan: belum diketahui |
B2: Riboflavin Laktoflavin | Enzim pembawa hidrogen berenergi tinggi pada proses transpor elektron, tranmisi rangsang cahaya ke saraf mata, menjaga nafsu makan, mmelihara jaringan sekitar mulut | 1,8 mg | Ragi, telur, hati, otak, dan jantung | Defisiensi: luka kulit terutama di sudut mulut dan bibir (keilosis), terdapat pembuluh darah pada kornea mata sehingga penglihatan kabur, katarak (lensa mata menjadi buram), dapat mengakibatkan kebutaan Kelebihan: belum diketahui |
B3: Niasin Asam nikotin Antipelagra | Pembelahan dan pertumbuhan sel, mencegah pelagra, dengan fosfat membentuk koenzim yang berperan pada respirasi sel | 20 mg | Ragi, hati, ikan tuna, telur, susu, beberapa macam sayuran. | Defisiensi: penyakit peagra dengan gejala 3D (Dermatitis, diare, dimensia) Kelebihan: kulit disekitar leher, muka, dan telapak tangan terkelupas, terbakar dan gataal – gatal. |
B5: Asam pantotenat | Komponen struktur koenzim A yang berperan dalam proses oksidasi sel | 5 – 10 mg | Ragi, hati, kuning telur, dan daging | Defisiensi: penyakit kulit, nafsu makan menurun, insomnia (sulit tidur pada malam hari), dermatitis Kelebihan: belum diketahui |
B6: Piridoksin | Pertumbuhan, pembentukan sel – sel darah merah, sel kulit, metabolisme lemak, bagian gugus prostetik dari enzim dekarboksilase dan trensaminase yang berperan dalam mengubah kelebihan asam amino | 2 mg | Ragi, gandum, jagung, hati, dan ikan | Difesiensi: pelagra, anemia, obstipasi, pertumbuhan anak terhambat, kejang otot Kelebihan: belum diketahui |
B11: Asam folat | Penting untuk pembentukan sel darah merah dan asam nukleat (RNA dan DNA) | 0,4 mg | Pisang, lemon, polong – polongan, kecabah, gandum, ragi, dan daging sapi | Defisiensi: anemia, pernisiosa, radang pada lidah, diare, pertumbuhan pada usia remaj terhambat Kelebihan: belum diketahui |
B12: Sianokobalamin Anti anemia Pernisiosa | Koenzim dalam metabolisme asam merangsang pembentukan sel darah merah | 0,003 mg | Telur, susu, hati, ikan, udang, kerang, dan daging | Defisiensi: anemia pernisiosa, mempengaruhi saraf Kelebihan: belum diketahui |
Biotin Vitamin H | Koenzim didalam sibtesis lemak, metabolisme asam amino, pembentukan glikogen | 0,15 – 0,3 mg | Kacang – kacangan, sayuran, dan ragi | Defisiensi: letih, depresi, mual (nausea), dermatitis, nyeri otot Kelebihan: belum diketahui |
C: Asam askorbat | Menjaga elastisitas kapiler darah, pembentukan serabut kolagen, menjaga perlekatan akar gigi pada gusi, koenzim dari beberapa reaksi katabolisme karbohidrat dan lemak, pertumbuhan tulang | 45 mg | Hati, ginjal, sayuran hijau, buah terutama yang rasa asam, misalnya jeruk dan tomat | Defisiensi: degenerasi kulit, gigi, pembuluh darah, penyakit skorbut, kerusakan sendi Kelebihan: pembentukan batu ginjal |
Larut dalam lemak A: retinol Antixeroftalmia | Penyusun rodopsin, memelihara jaringan epitelium | 1 mg | Sayuran hijau dan kuning, wortel, susu, margarin, minyak ikan, keju, dan mentega | Defisiensi: Xeroftalmia (pengerasan jaringan okuler), buta senja (hemeralopi), bintik bitot, buta permanen, frinoderma Kelebihan: sakit kepala, muntah, tulang retak, kulit mengelupas |
D: Ergosterolkalsititis | Mengatur kadar kalsium di salam darah, memperbesar penyerapan ion Ca dan P berperan dalam osifikasi | 0,01 mg | Minyak ikan, mentega, susu, kuning telur, dan ragi | Defisiensi: proses osifikasi (penulangan) terganggu sehingga menimbulkan rakitis, tulang mudah patah Kelebihan: tidak berakibat |
E: Tokoterol Anti sterilitas | Kofaktor untuk transpor elektron dalam rantai sitokrom (respirasi sel), antioksidan untuk mencegah kerusakan membran sel, mencegah pendarahan yang banyak pada ibu melahirkan, mencegah keguguran | 15 mg | Kecambah, kacang hijau, susu, kuning, telur, dan hati | Defisiensi: gangguan pada pematangan dan diferensiasi sel, kematian sel, kemandulan, keguguran layuh otot karena tranmisi impuls saraf terganggu Kelebihan: tidak berakibat |
K: Filokuinon Anti pendarahan | Penting dalam pembekuan darah termasuk dalam pembentukan protombin didalam sel hati | 0.03 mg | Sayuran hijau, buah, daging, dibentuk sendiri di dalam usus besar | Defisiensi: terganggunya pembekuan darah Kelebihan: menyebabkan penyakit jantung |
g. Air
Air tergolong sebagai zat makanan karena air selalu diperlukan sebagai bahan pelarut dalam metabolisme tubuh. Air tidak menghasilkan energi. Kandungan air dalam tubuh manusia sekitar 60 – 65 % berat tubuh. Didalam jaringan tubuh, air digunakan untuk:
1. Melarutkan senyawa – senyawa lainnya
2. Mengangkut zat dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya
3. Menjaga stabilitas suhu tubuh
Air yang diperlukan tubuh diperoleh langsung dari air minum dan secara tidak langsung diperoleh dari bahan makanan seperti buah – buahan dan sayur – sayuran.
KONSEP IKATAN KIMIA
a. Elektronegativitas
Elektronegativitas merupakan sifat berkala (periodik) yang penting. Ada dua sifat fisis atom yang mempengaruhi sifat kimiawinya, yaitu perubahan energi akibat penambahan satu elektron pada atom netral dan perubahan energi akibat pengurangan satu elektron dari atom netralnya. Unsur logam lebih elektropositif dibandingkan unsur non-logam. Unsur non-logam menerima elektron (membentuk ion negatif) lebih mudah dibandingkan unsur logam dan tidak mudah menyerahkan elektronnya. Jadi, unsur non-logam lebih elektronegatifdibandingkan unsur logam.
Perbedaan afinitas (kesukaan mengikat) ini menyebabkan perbedaan sifat kimia diantara kedua golongan unsur tersebut. Dengan demikian, elektronegativitas suatu atom ialah besarnya daya menarik elektron kedalam atomnya dalam penggabungan kimia.
b. Ikatan ionik
Teori ikatan kimia modern dijelaskan lewat penerapan mekanika kuantum pada struktur atom. Namun, dalam bab ini kita hanya akan membahas dengan model yang sederhana, yaitu dengan model titik-elektron Lewis (dikenalkan oleh GN Lewis tahun 1916)
Model Lewis dimulai dengan mengenali bahwa tidak semua elektron dalam atom berpartisipasi langsung dalam pembentukan ikatan kimia. Elektron dapat dibagi kedalam dua kelompok: kelompok teras, yang dipegangi secara erat oleh inti dan tidak secara nyata terlibat dalam pembentuan ikatan, dan elektron valensi (valensi memiliki kemampuan untuk bergabung secara kimia) yang berperan dalam pembentukan ikatan. Selanjutnya, dengan pengecualian helium, jumlah elektron valensi dalam atom netral dari unsur utama (yang ada dalam golongan I sampai VIII) sama dengan nomor golongan unsur tersebut dalam tabel berkala. Misalnya, atom bromin memiiki tujuh elektron vlensi (seperti klorin), dan atom strontium memiliki dua (seperti berilium). Sifat kimia yang sama dalam satu golongan timbul karena jumlah elektron valensi yang sama dalam atom dari unsur – unsur golongan tersebut. Jumlah maksimum elektron valensi adalah delapan, dan atom dengan elektron valensi penuh seperti ini (gas mulia dari neon sampai xenon) sangat stabil dan secara kimia tidak reaktif. Helium merupakan unsur tidak reaktif dengan hanya dua elektron valensi. Model Lewis menggambarkan elektron valensi dengan titik – titik, elektron terasnya tidak digambarkan. Empat titik pertama dihambarkan sendiri – sendiri di eempat sisi lambung unsur. Jika terdapat lebih dari empat elektron, maka titik – titik mulai diberi pasangan. Hasilnya ialah lambang titik Lewis untuk atom tersebut.
Ø Pembentukan senyawa ionik biner
Ion bermuatan positif (kation) terbentuk bila suatu atom menyerahkan satu atau lebih elektron. Ion bermuatan negatif (anion) terbentuk bila atom bertambah elektronnya. Atom – atom menyerahkan atau menerima elektron cukup mudah, baik dalam proses fisika maupun dalam proses kimia. Terciptanya ion dinyatakan dengan menambah atau membuang sejumlah titik dari lambang titik Lewis dan juga dengan menuliskan muatan listrik bersih dari ion tersebut sebagai superskrip di sebelah kanan. Jadi, “2-“ berarti bahwa ion mempunyai muatan bersih sama dengan muatan dua elektron. Contohnya
Na Na+ ∙Ca∙ Ca2+
atom natrium ion natrium atom kalsium ion kalsium
Semua elektron tentu saja sama. Tanda x semata – mata untuk membedakan dari mana elektron itu berasal
c. Ikatan kovalen
Dalam senyawa ionik yang terdiri atas dua unsur, kedua atom yang terlibat dalam pembentukan ikatan ionik adalah atom logam dan atom nonlogam. Bila atom logam menghampiri atom nonlogam, ada kecenderungan kuat bagi atom logam untuk menyerahkan elektronnya dan bagi atom nonlogam untuk menerima elektronnya sehinggga terbentuklah ion positif dan ion negatif, dan atom – atom kedua unsur tersebut memperoleh kestabilan konfigurasi dengan elektron oktetnya. Namun, bila dua atom identik saling menghampiri, kecenderungan serah – terima elektron hampir tidak ada. Atom – atom yang identik dapat memperoleh konfigurasi elektron gas mulia yag stabil dengan cara penggunaan bersama elektron.
Misalnya, karbon dan klorin bergabung melalui ikatan kovalen membentuk karbon tetraklorida, CCl4. Karbon (Golongan IV) memerlukan empat elektron untuk melengkapi oktetnya: klorin memerlukan satu. Banyaknya ikatan kovalen yang dapat dibentuk oleh satu atom sama dengan banyaknya elektron yang diperlukan untuk mencapai konfigurasi elektron gas mulia. Karbon memerlukan empat elektron dan dengan begitu membentuk empat ikatan. Setiap atom klorin memerlukan satu elektron dan akan membentuk satu ikatan. Dalam molekul CCl4dan atom C dan setiap atom Cl memiliki delapan elektron di sekelilingnya. Jadi, setiap atom mencapai konfigurasi elektron gas muia yang stabil.
Ø Ikatan kovalen ganda
Penggunaan ikatan bersama tidak terbatas pada pasangan elektron saja. Nitrogen memiliki lima elektron valensi dan memerlukan tiga elektron lagi untuk melenhkapi oktetnya. Dalam pembentukan N2, dua atom N tidak dapat mencapai konfigurasi delapan elektron – elektron hanya dengan penggunaan bersama sepasang elektron.
Setiap atom N dalam susunan di atas hanya mempunyai enam elektron diseputarnya. Oktet yang diinginkan hanya dapat dicapai jika tiga pasang elektron digunakan bersama – sama. Ikatan yang terbentuk diantara dua atom N dinamakan ikatan ganda tiga (≡). Setiap atom N dikelilingi oleh delapan elektron.
Dengan cara yang sama, ikatan rangkap (ganda, =) terbentuk bila dua atom menggunakan bersama dua pasang elektron. Ini terjadi pada karbon dioksida, CO2. Atom C memerlukan empat elektron untuk melengkapi oktetnya. Jadi, atom C membentuk empat ikatan. Setiap atom O memerlukan dua elektron, dan masing – masing akan membentuk dua ikatan. Jadi, dalam membentuk CO2, atom C bergabung dengan dua atom O melalui ikatan rangkap.
Ø Ikatan kovalen polar
Dalam molekul seperti H2O dan HBr yang kedua atomnya identik, pasangan elektron pembentuk ikatan digunakan sama rata diantara kedua atom. Ikatan seperti ini dikatakan ikatan kovalen nonpolar. Akan tetapi, bila dua atom yang berbeda terikat secara kovalen, elektronikatan tidak digunakan sama rata tetapi condong ke salah satu atom, maka yang terbentuk ialah ikatan kovalen polar. Hal ini terjadi karena salah satu atom menarik elektron lebih kuat ke arah dirinya dibandingkan dengan ke arah atom ainnya itu. Kemampuan untuk menarik eektron ikatan itu dinyatakan dari segi elektronegativitas.
Ikatan kovalen koordinasi terbentuk apabila salah satu atom memberikan dua elektron sekaligus kepada atom lainnya dalam membentuk ikatan kovalen.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Air merupakan mendium sistem koloid sitoplasma, berfungsi untuk reaksi enzimatik dan dapat terbentuk dari proses metabolisme. Sedangkan garam-garam yang mengalami ionisasi menjadi ion, berfungsi untuk mempertahankan tekanan osmotik dan keseimbangan asam basa dalam sel. Protein merupakan komponen terbesar dari sel dan merupakan polimer dari asam amino yang saling berikatan dengan ikatan peptida. Lipid merupakan senyawa yang bersifat hidrofobik dan larut dalam pelarut organik. Karbohidrat merupakan sumber energi dan komponen penting untuk dinding sel. Asam nukleat adalah makromolekul yang sangat penting untuk kelangsungan hidup sel dan juga merupakan polimer nukleotida yang saling berikatan dengan ikatan fosfodiester.
|
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH
KOMPONEN KIMIAWI SEL
OLEH :
NAMA KLEOMPOK :
1. M. ANDIKA
2. AZIAN ZULMI
3. SANDI KUSUMA PUTRA
4. IQROM SAJIAN PUTRA
5. NOVIA PUJI LESTARI
KELAS : XI SAINS-1
SMAN 2 MASBAGIK
TP. 2015/2016
0 Response to "MAKALAH KOMPONEN KIMIAWI SEL"
Post a Comment