BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guna menentukan apa saja yang perlu diketahui oleh seorang manajer dan keterampilan-keretampilan apa yang perlu dimilikinya kita perlu menganalisis pekerjaan manajemen. “apakah yang sebenarnya dilakukan oleh seorang manajer?” salah satu jawaban atas pernyataan yang diajukan adalah: “Seseorang manajer mengorganisasi sumber-sumber daya yang tersedia padanya (didalamnya temasuk: manusia – uang, serta aktiva lain seperti, misalnya tanah serta peralatan) guna mencapi sasaran-sasaran tertentu dan biasanya ia juga bertugas untuk menerapkan sasaran-sasaran tersebut. Seorang manajer mengembangkan tugas menjamin ketersediaan, keakuratan, dan keamanan informasi serta pengaturan organisasi yang baik serta yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai tujuan sekaligus meningkatkan eksistensi organisasi di tengah-tengah lingkungannya.
Salah satu tugas atau peran manajer yaitu harus bisa mengendalikan konflik dalam organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap konflik itu dapat diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang merasa dirugikan. Dalam menjalankan tugasnya manajer disyaratkan mempunyai kemampuan multidisiplin, antara lain: teknologi, bisnis, manajemen, dan kepemimpinan. Kemampuan seperti ini harus dimiliki oleh seorang manajer. Apalagi, tantangan manajer tidaklah ringan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajer ?
2. Jelaskan tingkatan-tingkatan dari manajer !
3. Sebutkan tugas manajer ?
4. Apa saja peran dan fungsi manajer ?
5. Apa saja bentuk masalah yang terjadi pada manajer ?
6. Sebutkan keahlian apa saja yang dimiliki manajet ?
C. Tujuan
1. Untuk mengatahui apa pengertian manajer
2. Untuk mengatahui tingkatan-tingkatan dari manajer
3. Untuk mengatahui tugas manajer
4. Untuk mengatahui apa saja peran dan fungsi manajer
5. Untuk mengatahui apa saja bentuk masalah yang terjadi pada manajer
6. Untuk mengatahui keahlian apa saja yang dimiliki manajet
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajer
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manajer adalah (1) orang yang mengatur pekerjaan atau kerjasama diantara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran. (2) orang yang berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaanya untuk mencapai sasaran tertentu.
Menurut Oxford Learner’s Pocket Dictionary: Third Edition (Oxford University Press), Manager (n) person who organizes a business, sports team, etc. (Orang yang mengorganisir bisnis, tim olahraga, dan lain-lain.
Menurut Wikipedia Indonesia, Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Menurut Robert tanembaum, manajer adalah sesorang yang mengarahkanorang lain dan bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasi, mengarahkan dan mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan.
manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai tujuan/sasaran organisasi.
B. Tingkatan – Tingkatan Manajer
Piramida jumlah karyawan pada sebuah organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan tingkatnya. Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokkan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dalam bentuk piramida, dimana jumlah karyawan lebih besar dibagian bawah daripada di bagian puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke hingga ke atas.
1. Manajemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
2. Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada diantara lini pertama dan manajemen puncak. Dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah diantaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
3. Manajemen puncak (top management, dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan stratigi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chif Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisioanal ini. Misalnya pada organsasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan permintaan pekerjaan.
Manajer fungsional dan manajer umum
Definisi dan Pengertian Manajer Fungsional (Functional Manager) dan Manajer Umum (General Manager)
· Manajer Fungsional / Functional Manager
Manajer fungsional adalah manajer yang memiliki tanggung jawab pada satu bagian fungsional perusahaan atau organisasi saja dan tidak ikut campur pekerjaan fungsional pada bagian lain.
Contohnya adalah seperti manajer keuangan, manajer pemasaran, manajer akuntansi, manajer operasional, manajer hrd, dan banyak lagi contoh lainnya.
· Manajer Umum / General Manager
Manajer umum adalah manajer yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian/fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi. Manajer umum memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.
C. Tugas Manajer
Tugas seorang manajer diantaranya:
a) Perencanaan (Planning)
Tugas pertama seorang manajer adalah memutuskan apa yang ingin dicapainya. Maksudnya mencapai tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang dari organisasinya.
b) Pengorganisasian (Organizing)
Sasaran-sasaran dan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menunjukkan jumlah orang yang diperlukan serta keterampilan-keterampilan yang diperlukan mereka – maksudnya: posisi-posisi yang perlu diisi serta kualifikasi-kualifikasi yang perlu dimiliki orang untuk menduduki posisi tersebut.
Dalam hal mengorganisasi: pihak manajer memutuskan pekerjaan-pekerjaan mana yang harus diisi serta tugas-tugas dan tanggung jawab ynag berkaitan dengan masing-masing pekerjaan. Tetapi pekerjaan yang dilaksanakan oleh para anggota organisasi yang bersangkutan berkaitan erat satu sama lain; maka oleh karena itu diperlukan koordinasi tertentu.
c) Pengkoordinasian (Coordination)
Coordination sesungguhnya merupakan suatu bagian esensial dari “ORGANIZATION”. Dan cara mengkoordinasikan paling umun adalah: menyediakan atasan bersama untuk pekerja-pekerja yang pekerjaan mereka salaing berkaitan.
d) Penempatan Karyawan (Staffing)
Dalam bidang pengorganisasian, manajer yang bersangkutan menentukan posisi-posisi dan ia memutuskan siapa saja yang menduduki posisi tersebut. Dalam aktivitas “STAFFING” ia berupaya menemukan orang yang tepat untuk masing-masing pekerjaan.
Sebuah perusahaan yang mapan, sudah tentu memiliki organisasi tertentu dan orang-orang yang mengisi posisi-posisi tersebut. Tetapi, baik organisasi maupun “STAFFING” merupakan aktivitas-aktivitas yang berkelanjutan. Waktu sebuah perusahaan tumbuh, atau memasuki bidang-bidang baru, perlu diciptakan dan diisi posisi-posisi baru, dan ada kalanya perlu seluruh struktur organisasi diubah. dan aktifitas “STAFFING” tidak mungkin dilakukan sekali saja. oleh karena itu, orang-orang senantiasa menunggalkan organisasi yang bersangkutan atau adakalanya mereka diberhentikan, kadang-kadang ada yang pensiun dan ada pula yang meninggal dunia.
e) Memberikan Arah/Pengarahan (Direction)
Manajemen kadang-kadang dinyatakan orang sebagai: “THE MANAGEMENT OF PEOPLE, NOT THINGS”. Pernyatan tersebut mengandung makna bahwa sang mnajer hanya perlu menggerakkan orang-orang lain sesuai dengan keinginan. Manajemen manusia, mengarahkan pihak bawahan merupakan bagian penting dari tugas manajerial.
DIRECTION bukan saja berarti menyatakan kepada orang-orang apa yang harus dilakukan mereke, tetapi pula:
· Memastikan bahwa meraka mengetahui apa yang diharapkan dari mereka dalam setiap situsi dan,
· Membantu mereka mengembangkan keterampilan-keterampilan mereka.
Hal yang sangat penting adalah: bahwa direction juga mencakup upaya untuk mengembangkan moril baik agar bawahan bersedia memberikan “segala-galanya” dan bukan sekedar bekerja asal bekerja.
f) Pengawasan (Control)
Dalam hal melaksanakan aktivitas-aktivitas “DIRECTING” sang manajer menerangkan kepada karyawannya apa yang harus dilakukan mereka dan ia membantu meraka untuk melaksanakan tugas sebaik mungkin dalam aktivitas “CONTROLLING” ia menentukan kemajuan bagaimana telah dicapai dalam hal menuju ke arah sasaran-sasaran. Ia perlu mengetahui apa yang sedang terjadi, sehingga ia dapat segera melakukan intervensi dan mengubah prosedur-prosedur apabila perubahan-perubahan demikian dianggap perlu untuk mencapai sasaran-sasaran.
g) Inovasi (Inovasion)
Inovasi pada dasarnya perlu dimasukkan ke dalam fungsi manajemen. Pada dasarnya, inovasi terdiri dari tindakan-tindakan mengembangkan cara-cara baru yang lebih baik untuk melaksanakan pekerjaan. Seseorang manajer dapat menghasilkan ide-ide baru mengkombinasikan ide-ide lama menjadi ide-ide baru, dan mengadaptasikan mereka sesuai dengan kebutuhan atau mungkin ia dapat bertindak sebagai katalisator guna mengembangkan serta menerapkan inovasi-inovasi.
h) Representasi (Representation)
Akhirnya tugas seorang manajer mencakup tugas mewakili organisasinya dalam menghadapi kelompok-kelompok luar:
· Badan-badan pemerintahan
· Lembaga-lembaga finansial
· Perusahaan-perusahaan lain
· Para pemasok ( para “suppliers”)
· Para pembeli dan
· Publik umum
Para manajer juga perlu mempertimbangkan kepentingan para pegawai, para pembeli, pihak pemerintah, dan masyarakat sewaktu mereka mengambil keputusan-keputusan. Kepentingan-kepentingan kelompok tersebut harus diperhatikan oleh mereka karena apabila hal tersebut tidak dilakukan perusahaan akan mengalami akibat-akibatnya.
Contoh:
Apabila para karyawan merasa bahwa upah/gaji mereka terlampau rendah, maka mereka akan meninggalkan perusahaan dalam jumlah besar. Mereka yang masih ada dilingkungan perusahaan yang bersangkutan akan bekerja setengah hati.
Keinginan para pembeli, pihak pemerintah dan juga masyarakat amat penting. Maka oleh karnanya para manajer harus mengimbangkan kepentingan semua kelompok yang diwakili oleh mereka, sewaktu mereka mengambil keputusan-keputusan
Menurut Sugiyanto Wiryoputrao dalam buku "Dasar-dasar Manajemen", yang menjadi tugas atau pekerjaan dari manajer itu adalah sebagai berikut :
a. Kepala dalam organisasi.
b. Pemimpin dalam organisasi.
c. Wakil organisasi dalam bertindak keluar.
d. Penerima informasi.
e. Penerjemah informasi untuk disampaikan kepada bawahan.
f. Juru bicara atau humas organisasi.
g. Wirausaha.
h. Penangkal gangguan organisasi.
i. Pembagi sumber daya dalam organisasi.
j. Negosiator bagi organisasi.
D. Fungsi Dan Peran Manajer
a. Fungsi seorang manajer adalah:
1) Memahami visi dan misi perusahaan.
2) Harus menjabarkan visi dan misi tersebut kepada tujuan.
· Tujuan dirumuskan dengan dua dasar:
a) Visi dan misi
b) Antisipasi (memperkirakan) tentang masa depan
· Tujuan harus memenuhi empat syarat:
a) Measurable (dapat diukur), ada data-data dan angka-angka
b) Chalenging (menentang), tidak boleh mudah dicapai sehingga motivasi kerja akan dapat dibangkitkan.
c) Realistis (dapat diwujudkan), sesuai dengan kemampuan
d) Time frame (jangka waktu).
3) Merumuskan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai (membuat plan atau rencana).
4) Melakukan usaha untuk menyediakan resources dalam melaksanakan plan yang telah dibuat.
5) Memimpin pelaksanaan rencana agar para pegawai bekerja dapat dengan motivasi yang tinggi.
6) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan serta penggunaan resourcesagar rencana yang dibuat dapat berjalan sebagaimana mestinya.
7) Bersiap untuk menghadapi kontingensi (bersiap untuk menhadapi hal-hal yang diluar perkiraan.
b. Peran seorang manajer adalah:
Peran dari seorang manajer (Management Role) antara lain adalah sebagai berikut:
1. Interpersonal Role
Manajer harus bisa mempunyai peran berhubungan dengan pihak-pihak lain.
· Figur Head : manajer harus bisa mewakili unit yang dipimpinnya.
· Leader: manajer harus bisa memimpin bawahannya secara efektif.
· Liaison: manajer bisa menjadi penghubung dengan unit/organisasi yang lain.
2. Informational Role (peran informasi)
· Monitoring: manajer harus bisa berperan memonitor kegiatan-kegiatan unit yang dipimpinnya dalam rangka aktivitas produksi dan pengumpulan data.
· Disseminator: manajer harus berperan menyampaikan informasi yang dikumpulkanya kepada pihak yang membutuhkannya.
· Spoke person : manajer harus berperan menyampaikan kebijakan/keputusan pimpinanya yang lebih tinggi kepada bawahan yang dipimpinnya dengan cara yang mudah dimengerti (bisa menyampaikan keinginan, aspirasi, dan usul kepada pimpinan).
3. Decision Making
Manajer harus berperan mengambil keputusan dari persoalan-persoalan yang muncul di unit organisasi yang dipimpinya. Setiap keputusan mengandung resiko yang harus diperhitungkan. Tetapi, seorang manajer tidak boleh mundur untuk mengambil keputusan.
· Enterperneur (pengusaha) : manajer harus berperan melihat peluang-peluang yang muncul, mengambil keputusan untuk memanfaatkan peluang-peluang tersebut bagi organisasi/unit yang dipimpinya.
· Disturbance Handler : manajer harus berperan mengambil keputusan untuk mengatasi gangguan-gangguan.
· Resource Allocator : manajer harus berperan mengambil keputusan alokasi sumber daya.
· Negotiator : manajer harus berperan mengambil keputusan dalam berunding dengan unit-unit yang lain.
Menurut Sugiyanto Wiryoputro peran dari manajer, yang disadurnya dari Ranupandojo, yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai produser.
2. Sebagai administrator.
3. Sebagai entrepreneur.
4. Sebagai integrator.
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokkan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok.
1. Peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
2. Peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
3. Peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.
E. Masalah (Problem) Manajer
Masalah dari seorang manajer adalah:
1. Para manajer selalu menghadapi ketidakpastian tentang masa depan.
2. Selalu menghadapi masalah keterbatasan sumber daya.
Untuk menghadapi problem tersebut, kita bisa menggunakan satu dari tiga pendekatan berikut :
· Enterpreneur Approach (pendekatan kewirausahaan).
Ciri : intuitif dan agresif
Hasilnya sangat tergantung pada ketepatan filingnya (resikonya lebih tinggi).
· Adaptif Approach (pendekatan penyesuaian).
Ciri : konservatif dan menunggu situasi berkembang
Hasil dari pendekatan ini adalah tanpa pola dan perusahaan selalu menjadi follower.
· Planning Approach (pendekatan perencanaan).
Ciri : menggunakan pendekatan yang struktur dan sistematis
Hasil dari pendekatan ini adalah pertumbuhan yang terencana.
F. Keahlian (Skill) Manajer
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
a. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
b. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
c. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1. Keterampilan manajemen waktu.
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Waktu yang dimiliki merupakan aset berharga, dan menyia-nyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan.
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).
Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Para manajer mengorganisasi dan menempatkan pekerja-pekerja pada berbagai posisi, artinya mereka menggunakan suatu proses dengan apa struktur dan alokasi pekerjaan ditentukan dan kemudian mereka menempatkan orang-orang dalam jabatan tersebut.
2. Para manajer berkomunikasi dengan pihak bawahan, dengan para kolega dan dengan para atasan. Dengan perkataan lain: para manajer meneruskan ide-ide kepada pihak lain, untuk tujuan menciptakan suatu hasil yang diinginkan.
3. Para manajer pemimpin dan mensupervisi artinya mereka mengusahakan agar pihak bawahan bekerja kearah pencapaian tujuan dan sasaran-sasaran umum.
4. Para manajer membuat keputusan-keputusan, artinya mereka mengembangkan suatu proses dengan apa dipilih suatu arah tindakan-tindakan daripada alternatif-alternatif yang tersedia untuk tujuan mencapai suatu hasil yang diinginkan.
5. Para manajer memusatkan perhatian mereka pada sasaran-sasaran.
6. Para manajer merencanakan dan menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan (POLICIES) artinya, mereka mengantisipasi masa yang akan datang dan menemukan macam-macam arah tindakan-tindakan alternatif, setelah itu meraka menetapkan petunjuk-petunjuk bagi keputusan-keputusan masa yang akan datang.
7. Para manajer, yang mengukur hasil yang dicapai dan mengarahkannya ke arah tujuan tertentu yang ditetapkan sebelumnya.
AFTAR PUSTAKA
Winardi, DR., S.E. 2000. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta:
Rineka Cipta.
KATA PENGANTAR
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajer
B. Tingkatan – Tingkatan Manajer
C. Tugas Manajer
D. Fungsi Dan Peran Manajer
E. Masalah (Problem) Manajer
F. Keahlian (Skill) Manajer
G. Contoh Gambar 2 Dimensi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH
M A N A J E R
Disusun Oleh
Nama Kelompok
1. Sri Melia Astuti
2. Ulfaini
3. Uswatun Hasanah
4. Welly Ayu Nabila
5. Raka Arifantara
UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI
2016/2017
0 Response to "MAKALAH MANAJER"
Post a Comment