Link Downloadnya disini gan........
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Yang melatar belakangi kami membuat judul “MENGENAL DAN MERAWAT ANTHURIUM” adalah :
- Karena kelompok kami ingin mengetahui tentang tumbuhan Anthurium
- Sebab masih terdapat masyarakat yang belum mengenal tentang tumbuhan Anthurium
- Karena kelompok lain belum ada yang membuat judul di atas
1.2 PEMBATASAN MASALAH
- Apa yang dimaksud dengan tumbuhan Anthurium ?
- Apa saja jenis-jenis Anthurium Daun ?
- Cara penanaman Anthurium
- Cara merawat Anthurium
- Penyakit pada Anthurium
- Mengatasi siput pada Anthurium
1.3 TUJUAN PENULISAN
- Mengetahui pengertian Anthurium
- Mengenal jenis-jenis Anthurium Daun
- Mengetahui cara menanam Anthurium
- Mengetahui cara merawat Anthurium
- Mengetahui penyakit yang diderita oleh Anthurium
- Mengetahui cara mengatasi siput pada Anthurium
1.4 KEGUNAAN PENULISAN
- Untuk memperbanyak pembendaharaan bacaan di perpustakaan MTs. Thoriqul Ulum
- Untuk pedoman menyusun makalah untuk tugas-tugas selanjutnya
- Melatih diri untuk menyelesaikan masalah secara berkelompok
1.5 SISTEMATIKA
Sistematika ini kami buat sedemikian rupa untuk memberikan pengetahuan tentang cara-cara mengenal dan merawat tumbuhan Anthurium. Makalah ini telah tersusun dengan Sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Anthurium
Anthurium adalah termasuk keluarga talas-talasan. Nama Anthurium berasal dari perkataan Yunani yang berarti ekor. Ini karena bunganya berbentuk seperti ekor, mencuat dari tengah-tengah kelopaknya yang berwarna mencolok. Karena itu di negara Eropa tanaman ini juga disebut Pigtail Plant atau Tail Plant yang berarti bunga ekor.
2.2 Jenis-Jenis Anthurium Daun
Daya tarik Anthurium Daun sebagai tenaman hias sudah tentu karena bentuk daunnya yang indah, beragam dan ukurannya yang besar. Daun-daunnya yang lebar dan berwarna hijau itu juga tebal. Urat-urat daunnya tampak sangat jelas. Daun-daun Anthurium membentuk roset atau lingkaran yang rapat. Bentuk daun Anthurium yang sangat indah dan berukuran besar tampak spektakuler. Memberi kesan jaya dan tingginya derajat atau martabat pemiliknya. Beberapa jenis Anthurium dahun antara lain :
1) Jenmanii
Anthurium Jenmanii memiliki beragam jenis yaitu :
- Jenmanii Jaipong (lihat gambar 1)
- Jenmanii Kobra (lihat gambar 2)
- Jenmanii Curly (lihat gambar 3)
- Jenmanii Sawi (lihat gambar 4)
- Jenmanii Golden (lihat gambar 5)
- Jenmanii Lemon (lihat gambar 6)
- Jenmanii Black (lihat gambar 7)
- Jenmanii Mangkok (lihat gambar 8)
- Jenmanii Zii (lihat gambar 9)
2) Hookery
Anthurium Hookery memiliki beragam jenis yaitu :
- Hookery Garuda (lihat gambar 10)
- Hookery Black Beauty (lihat gambar 11)
- Hookery Black Silvit (lihat gambar 12)
- Hookery Burgundy (lihat gambar 13)
- Hookery Keris Hitam (lihat gambar 14)
- Hookery Raffles Rumpun (lihat gambar 15)
- Hookery Red (lihat gambar 16)
- Hookery Pupus Merah (lihat gambar 17)
- Hookery Hijau (lihat gambar 18)
- Hookery Black (lihat gambar 19)
3) Gelombang Cinta
Anthurium Gelombang Cinta juga memiliki berbagai jenis yaitu :
- Gelombang Cinta Jager (lihat gambar 20)
- Gelombang Cinta Tanduk Matador (lihat gambar 21)
- Gelombang Cinta Cristy (lihat gambar 22)
- Gelombang Cinta Raffles (lihat gambar 23)
- Gelombang Cinta Super (lihat gambar 24)
- Gelombang Cinta Variegata (lihat gambar 25)
2.3 Penanaman Anthurium
Karena tergolong tanaman Indoor, Anthurium umumnya ditanam di pot, sehingga bisa diletakkan di atas atau di dalam rumah. Karena ditanam di pot maka hal yang harus dilakukan adalah penyiapan pot dan media tanamnya.
- Menyiapkan pot
Saat ini banyak jenis pot dari berbagai bahan, bentuk dan ukuran tersedia di kios penjual tanaman hias, ada pot yang terbuat dari semen, gerapah, keramik, plastik dan kayu. Bentuknya bermacam-macam, dari yang bermulut sempit, lebar, dangkal hingga dalam. Ukurannya ada yang kecil seperti Vas bunga hingga yang membutuhkan beberapa orang untuk mengangkutnya karena berukuran sangat besar.
- Menyiapkan media tanam
Bagi tanaman hias khususnya Anthurium pemakaian media tanam tidak boleh sembarangan. Sebagaimana tanaman yang bersifat epipit, untuk pertumbuhannya Anthurium memerlukan media tanam yang cocok untuk mencari nutrisi. Karena sifat akarnya yang semu (banyak mengandung air). Akar Anthurium akan selalu menerobos media tanam yang porous dan lembab. Dengan begitu, akar akan lebih banyak menyerap air yang ada pada media tanam.
Media tanam Anthurium yang biasa digunakan para penghobi tanaman hias ini ada 2 macam, yang pertama adalah media tanam yang berasal dari cacahan pakis sebagai ukuran. Dan media tanam yang kedua yang biasa dibunakan untuk menanam Anthurium adalah bongkaran akar bambu yang telah lapuk.
- Cara Penanaman
Jika bibt, media tanam, dan pot sudah siap, penanaman Anthurium bisa segera dilakukan. Langkah awal budi daya tanaman di dalam pot adalah membuat drainane di dasar pot agar kelebihan air siraman dapat mengalir keluar. Masukkan potongan-potongan styrofoam, arang kayu atau pecahan genteng dasar pot, kemudian isi dengan media tanam sampai kira-kira separuh pot. Selanjutnya taruh bibit persis di tengah pot dan timbun sekitarnya dengan media tanam sampai ke mulut pot. Terakhir siram dengan air sampai air tersebut mengalir dari lubang pot, kemudian letakkan pot di tempat yang teduh.
2.4 Perawatan Anthurium
- Penempatan Tanaman
Lokasi penempatan Anthurium sangat menentukan pertumbuhan dan sosok tanaman. Tempat dengan sinar matahari berlebihan membuat daun-daun Anthurium terbakar dan pertumbuhannya terhambat. Sebaliknya tempat yang sinar mataharinya kurang membuat dauh-dauh Anthurium kelihatan pucat. Sesuai dengan habitat aslinya di bawah tajuk pepohonan hutan tropis, Anthurium memang tidak tahan dengan paparan sinar matahari yang terlalu terik. Intensitas sinar matahari yang ideal bagi pertumbuhan Anthurium adalah 40 % maksimum 50 % atau separuh dari sinar matahari normal. Untuk itu pasang paranet di atas Anthurium untuk menyaring sinar matahari yang akan mengenainya. Karena sosoknya yang besar, Anthurium juga harus ditempatkan di lokasi yang lapang agar pertumbuhannya tajuk, daunnya tidak terganggu.
- Penyiraman
Penyiraman dengan frekuensi lebih sering dibandingkan pada tanaman hias biasa adalah salah satu kuncinya. Penyiraman dilakukan menimal sekali sehar, bahkan jika cuaca panas yang mengakibatkan penguapan tinggi, penyiraman dilakukan dua kali sehari. Setiap kali penyiraman pastikan kelebihan air siraman mengalir keluar lewat lubang di dasar pot untuk menghindari genangan pada media tanam.
Cara penyiraman arahkan ujung selang atau mulut gambut ke permukaan media, usahakan aliran airnya tidak terlalu deras, sehingga tidak mengikis media tanam. Sesekali penyiraman dilakukan dengan mengarahkan ke daun-daunnya agar debu dan kotoran yang menempel tercuci bersih. Dengan cara sedemikian daun-daun Anthurium akan selalu kelihatan segar dan bersih.
- Pemupukan
Pemupukan merupakan salah satu bagian perawatan tanaman yang tidak boleh diabaikan. Dengan pemupukan, kebutuhan hara tanaman bisa terpenuhi, sehingga tanaman akan tumbuh sehat berdaun subur dan indah. Pemupukan pada Anthurium harus memperhatikan dosis. Jika kurang efeknya tidak akan terlihat, sebaliknya jika berlebihan justu bisa berakibat fatal. Dosis pupuk bisa berbeda antara satu jenis tanaman dengan jenis tanaman lainnya. Karena itu prinsip dosis rendah tetapi sering lebih baik dari pada dosis tinggi tetapi jarang. Untuk pupuk akar gunakan NPK 3 : 2 : 1 dengan dosis setengah-setengah sendok makan dilarutkan dalam 10 liter air dan disiramkan ke media tanam seminggu sekali.
- Penyerbukan
Sebagai tanaman yang berumah satu, penyerbukan bunga Anthurium bisa dilakukan dengan mudah. Ini karena satu bunga (tongkol) terdapat 2 kelamin (bunga jantan dan bunga betina). Bunga jantan bisa ditandai dengan mekarnya serbuk saci yang digunakan untuk melakukan penyerbukan pada bunga betina. Sedangkan bunga betina yang sudah masak ditandai dengan keluarnya lendir atau cairan dari bunga betina. Cairan yang berwujud bening dan lengket tersebut diyakini seagai alat kelamin betina.
Pada Anthurium, hasil penyerbukan bisa diketahui setelah berumur tiga bulan setelah dilakukannya penyerbukan. Pada masa sebelum itu bunga (tongkol) akan terlihat mengering. Tapi jangan khawatir, pada umur 4 bulan setelah penyerbukan maka pada tongkol tersebut akan keluar bintik-bintik kecil yang menandakan penyerbukan telah berhasil. Bintik-bintik kecil (biasanya berwarna hijau) itulah yang akan menjadi buah dan kemudian matang. Setelah matang kemudian diambil bijinya untuk disemaikan. Pada jenis Anthurium tertentu, masa matang buah dari mulai penyerbukan hingga buah tersebut siap dipetik bisa berumur 1 tahun lebih. Tetapi rata-rata masa matang buah Anthurium berumur 8 – 10 bulan baru bisa dipetik. Sebab pada bulan ke 10 buah hasil penyerbukan sudah mulai matang dan siap untuk disemai.
- Langkah-Langkah Penyerbukan
Yang harus diperhatikan pada teknik penyerbukan ini adalah bunga jantan maupun bunga betina sudah benar-benar matang. Sebuah penyerbukan bisa dilakukan dengan catatan jenis tanaman yang akan dilakukan penyerbukan masih dalam satu keluarga (dalam tanaman tersebut famili/marga). Langkah-langkah penyerbukan adalah sebagai berikut :
1) Pilihlah bunga (tongkol) yang sudah benar-benar masak, baik bunga jantan maupun bunga betinanya.
2) Oleskan kuas/cotton bath pada bunga yang sudah masak tersebut. Untuk menghindari siraman air atau panas matahari yang berlebihan, selubungi tongkol yang telah diserbuki tersebut dengan plastik transparan yang dilubagi agar tetap terjadi penguapan.
3) Tunggu selama 3 – 4 bulan, setelah masa itu biasanya penyerbukan akan ditandai dengan munculnya bintik-bintik hijau yang keluar dari tongkol. Hal tersebut pertanda penyerbukan telah berhasil hingga menunggu buah tersebut matang.
Pada tehnik penyerbukan silang, yang perlu dilakukan adalah mengambil serbuk sari tongkol sejenis Anthurium yang berbeda, setelah serbuk sari didapatkan, tinggal memilih tongkol dengan bunga betina yang sudah matang. Kemudian oleskan serbuk sari tersebut pada tongkol yang telah dipilih dan kemudian lakukan “Pembungkusan” tongkol yang diserbuki agar tidak terjadi penguapan secara berlebihan, setelah langkah tersebut dilakukan semua, anda tinggal menunggu. Keberhasilan penyerbukan hingga muncul buah, matang dan siap untuk dipanen.
2.5 Serangan Penyakit
a. Bacterial Stemp Rot
Bakteri Erwinia Carotovora adalah biang keladi penyakit ini dengan gejala serangan daun dan tangkai mengalami kerusakan. Lama-lama daun dan tangkai tersebut akan hancur manjadi seperti bubur dan mengeluarkan bau tak sedap karena adanya kerusakan jaringan.
Daun-daun Anthurium yang menunjukkan gejala serangan penyakit ini harus segera dipotong dan dibakar supaya bakteri tidak menyebar kebagian lain yang masih sehat, dan pot yang telah dipakai beserta media tanamnya jangan sampai digunakan lagi karena berpotensi menyebarkan bakteri ke tanaman lain yang masih sehat
b. Antraknosa
Penyakit ini disebabkan oleh jamur colletotrichum gloesponoides yang mula-mula menyerang seludang bunga dengan gejala munculnya bercak kecoklatan. Pada lingkungan dengan kelembaban tinggi bercak tersebut makin meluas, tampak seperti berair dan mengalami kerusakan atau necrosis. Jika dibiarkan penyakit akan menjadi semakin parah. Spora jamur penyebab penyakit yang berwarna oranye akan menyebar ke bagian lain, termasuk ke daun dan akhirnya bisa mengakibatkan kematian tanaman.
Penyemprotan menggunkan Fungisida Aliette atau Benlate bisa dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini. Sedangkan untuk mencegahnya, lingkungan tempat tanaman berada dibuat tidak terlalu lembab.
c. Bercak Daun dan Busuk Akar
Pembahasan penyakit bercak daun dan busuk akar dijadikan satu karena penyebabnya sama yaitu jamur Phyrophtora Parasitica. Gejala penyebab munculnya serangan ini adalah tanaman terlihat mengalami gangguan pertumbuhan pada beberapa bagian daun dan seludang bunga muncul luka-luka berair. Lingkungan yang hangat dan lembab menguntungkan perkembangan penyakit ini sehinga luka berair tersebut akan menyebar ke daun dan seludang bunga yang masih sehat. Jika tanaman tersebut dicabut dari pot akan terlihat beberapa bagian akar yang membusuk.
Pengendalian penyakit ini dilakukan dengan cara membuang bagian tanaman yang terserang, baik daun, seludang bunga maupun akar. Setelah itu seharusnya disemprot Fungisida Aliette untuk membunuh spora yang masih tinggan dan menanam kembali media tanam baru yang steril (suci hama). Jangan digunakan pot atau media tanam lama karena bisa menyebabkan munculnya penyakit lagi.
Penyakit ini dipicu oleh kelembaban tinggi, baik media tanam maupun lingkungannya. Karena itu pencegahannya media tanam harus dibuat sangat porous sehingga lancar mengalirkan air siraman. Penyiraman tanaman juga jangan terlalu sering agar tidak menciptakan lingkungan yang lembab.
d. Bercak Kuning
Penyakit bercak kuning merupakan momok (hantu) menakutkan bagi penggemar Anthurium. Dikalangan mereka penyakit ini bagaikan Vonis (hukuman) mati bagi tanaman kesayangannya. Anthurium yang terserang bercak kuning biasanya tidak bisa diselamatkan karena cepatnya penyakit ini menyebar ke seluruh tanaman. Gejala serangan penyakit bercak kuning adalah munculnya noktah kecil berwarna kuning pada daun yang semakin lama semakin lebar sehingga seluruh permukaan daun Anthurium tertutup warna kuning. Setelah itu daun terserang maka daun-daun lainnya tinggal menunggu giliran, sampai semua menjadi kuning dan akhirnya tanaman mati.
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab bercak kuning, para hobiis (penggemar) sepakat penyakit ini bersifat multifaktor seperti media terlalu lembab, aliran udara dalam nurseri tidak lancar, komposisi media kurang tepat dan kelebihan pupuk kandang.
Meski belum pasti disebabkan oleh jamur tetapi pengendalian dengan menggunakan Fungisida bisa dicoba. Banyak merek Fungisida beredar di pasaran. Bukan hanya daun yang terserang yang disemprot, tetapi juga bagian tanaman yang lain, termasuk media tanamnya.
Cara mengendalikan yang lebih efektif tetapi harus mengorbankan seluruh bagian tanaman adalah dengan cara menggunduli daunnya, baik yang sudah terinfeksi maupun yang masih sehat. Setelah tanaman gundul disemprot dengan Benlate dengan dosis satu sendok the dalam 4 leter air. Anakan yang muncul dari batang yang tersisa inilah yang akan menjadi tanaman baru yang sehat. Untuk mencegah serangan penyakit bercak kuning, bibit yang ditanam haruslah benar-benar tanaman yang sehat. Karena salah satu faktor penyebabnya adalah kelembaban media yang terlalu tinggi. Sebaliknya gunakan hanya cacahan pakis sebagai media tanam karena bahan ini bersifat sangat porous dan derasinya bagus. Media tanam juga harus bebas dari berbagai bibit penyakit dengan cara disterilasi, baik dengan tehnik pemanasan maupun kimiawi. Serangan penyakit pada tanaman yang juga disebabkan oleh kondisi tanaman yang kurang sehat karena itu, sebagai pencegahan tanaman harus mendapat nutrisi yang cukup melalui pemupukan dan penyiraman air seperti dianjurkan.
2.6 Mengatasi Siput Pada Anthurium
Musim hujan bagi Anthurium disuatu sisi cukup menguntungkan. Tapi disisi lain akan cepat menimbulkan dan mendatangkan bibit penyakit. Berbagai hama akan mudah datang dan menyerang Anthurium kesayangan kita. Salah satunya adalah siput kecil yang kerap terlihat dan menyerang daun-daun muda Anthurium.
Bagi penghobi Anthurium, hama Anthurium berupa siput kecil mungkin tidak asing. Keberadaannya yang tersembunyi mengakibatkan hama yang satu ini sulit diberantasi. Apalagi siput yang tergolong bintang nokturno (binatang malam) selalu “beroperasi” dan mendari makan pada malam hari.
Siput-siput tersebut berukuran sangat kecil, besarnya tidak lebih dari seukuran butir padi. Cangkangnya berwarna putting kekuningan. Pada bagian ujung cangkang berwarna agak keabuan. Sementara bagian kepala siput berwarna kekuningan. Pergerakannya yang lambat menjadikan siput itu mudah terlewatkan dari jangkauan mata. Bila tidak jeli biasanya siput-siput yang berukuran kecil tersebut tidak nampak jelas. Keberadaannya biasanya bergerombol pada pangkal batang bagian bawah Anthurium.
Siput-siput tersebut bergerak mencari makanan pada malam. Pada malam hari siput-siput kecil yang bersembunyi di balik media tanam maupun dibalik akar-akar akan keluar dan “memanjat” batang Anthurium. Biasanya siput-siput tidak akan memanjat terlalu tinggi, sebab yang dipilih adalah daun yang masih muda. Sehingga siput-siput itupun hanya merayap ke bagian pucuk tanaman untuk mancari daun muda.
Meski tidak sampai menyebabkan Anthurium mati tapi serangan siput yang melubangi daun-daun Anthurium tersebut tentu akan sangat mengganggu, karena ke-eksotik-an Anthurium terletak pada daunnya yang tumbuh sehat dengan daun yang utuh dan sehat. Bila daun Anthurium berlubang-lubang karena serangan siput maka kesan bagus pada Anthurium tentu akan berkurang. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi serangan siput yang mengganggu Anthurium. Cara yang paling konvensional dan manual adalah dengan cara menyuluh langsung pada malam hari. Selagi siput-siput tersebut bergerak mencari makan pada malam hari. Kita bisa langsung mengambil satu persatu dan memusnahkan siput tersebut.
Tetapi cara ini tidak terlalu efektif bila tanaman Anthurium yang terserang hingga berpuluh-puluh tanaman. Cara ini tentu membutuhkan tenaga ekstra untuk melakukannya. Sebab tidak mungkin mengambil siput satu persatu, sementara tanaman Anthurium yang terserang jumlahnya puluhan atau bahkan ratusan. Namun begitu ada cara lain yang lebih ringan dan murah untuk membasmi siput perusak daun Anthurium ini.c ara tersebut adalah dengan memberikan air garam untuk membunuh siput-siput yang tersembunyi di balik akar-akar Anthurium. Caranya adalah dengan melarutkan sejumlah garam ke dalam air dan semprotkan pada bagian-bagian Anthurium yang kemungkinan dijadikan sarang bagi siput tersebut. Penanganan ini bisa dilakukan pada siang hari sewaktu siput-siput tersebut bersembunyi “untuk takarannya tergantung berapa banyak serangan yang dilakukan siput-siput tersebut.
Kalau penyemprotan dengan larutan garam tersebut tidak berpengaruh buruk pada perkembangan Anthuriumnya, sebab pada dasarnya tanaman, tersemauk Anthurium juga membutuhkan kandungan elektrolet (komponen) untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Selain menggunakan larutan garam juga bisa dengan menggunakan obat kimia yang tersedia di toko-toko pertanian. Karena sekarang telah banyak tersedia obat pertanian untuk menanggulangi hama tanaman, biasanya yang digunakan adalah obat kimia Snail Down. Cara penggunaannya adalah dengan mencampur dengan air dan disemprotkan pada bagian yang terserang, atau pada media tanam yang kemungkinan masih ada telur-telur diput tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Selain dapat mengangkat derajat pemiliknya, para ahli feng shui percaya kehadiran Anthurium di rumah dapat menghadirkan chi (hawa positif) untuk seisi rumah. Karang itulah belakangan ini Anthurium berdaun indah mulai tampil menyejajarkan diri dengan tanaman hias yang lebih dulu populer seperti Adenium, Euphorbia, Aglaonema. Anthurium berdaun indah yang belakangan ini menjadi tren adalah sebagian dari 500-an jenis Anthurium yang tersebar di seluruh dunia.
3.2 Saran
Ø Bagi anda penggemar tanaman hias ataupun segala jenis tumbuhan, teruslah berkreasi
Ø Jangan bosan untuk mempelajari dan bereksperimen (mencoba) tentang tanaman yang disukai
DAFTAR PUSTAKA
Agrotrend, Edisi 26/30 Marte – 12 April 2008 hal 07
Agrotrend, Edisi 08/09 Juli – 22 Juli 2007 hal 16
Agrotrend, Edisi 14/01 Oktober – 14 Oktober 2007 hal 04
Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Kartika
Tanjung, Hendra dan Agus Andoko. 2006. Mengenal dan Merawat Anthurium Daun. Jakarta : PT. Agromedia Pustaka
0 Response to "MAKALAH MENGENAL DAN MERAWAT ANTHURIUM "
Post a Comment