Ahklak merupakan ilmu yang membahas tentang perbuatan manusia.Dalam hal ini kami akan membahas tentang apa saja yang termasuk kepada ahklak-ahklak tercela yaitu yang mana ahklak yang harus dihindari seperti Hasad,Takabur dan sebagainya.
Contoh-contoh ahklak seperti itu adalah termasuk kepada ahklak yang tercela yang mana banyak mengandung kemadhorotan bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.Selain itu Allah SWT sangat tidak menyukai orang-orang dalam dirinya masih menyimpan sifat-sifat tercela karena itu banyak sekali dalil nakqli maupun aqli yang menjelaskan betapa tidak bolehnya kita memiliki ahklak tercela seperti itu.
Semua balasan dari perbuatan sikap tercela seperti itu juga telah dijelaskan dalam firman Allah maupun hadits Rasul yang amat sangat berat baik di dunia maupun di akhirat.Tetapi Allah SWT adalah dzat yang maha pengasih sebagaimana sifat-sifat Allah SWT yang baik lainnya,untuk itu banyak hal yang dapat kita ketahui untuk menjauhi segala sifat-sifat yang termasuk kedalam sifat tercela ini.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa itu pengertian Ahklak?
1.2.2 Apasajakah induk-induk ahklak tercela?
1.2.3 Bagaimana metode untuk meningkatkan kualitas ahklak?
1.2.4 Bagaimna kualitas ahklak dalam kehidupan?
1.3 TUJUAN
1.3.1 Dapat mengetahui pengertian Ahklak
1.3.2 Menjelaskan contoh induk- induk ahklak tercela
1.3.3 Mengetahuai penyebab dan solusi dari ahklak tercela
1.3.4 Dapat menerapkan metode peningkatan kualitas ahklak dalam kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN AHKLAK
Ahklak berasal dari bahasa arab ﺄﺧﻼﻖ bentuk jamak dari ﺧﻟﻖ yang secara etimologis berarti budi pekerti,watak,perangai,tingkah laku atau tabi’at.Menurut imam Al-Ghozali,ahklak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dapat menimbulkan perbuatan dengan gampang dan mudah,tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.Sedangakan menurut Abdul Karim Zaidan, Ahklak adalah nilai-nilai yang tertanam dalam jiwa dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai perbuatan baik dan buruknya,untuk kemudian memilih melakuakan ataupun menigkatkannya.Tetapi menurut Ahmad amin Ahklak sendiri yaitu membiaskan kehendak,ini berarti bahwa kehendak itu apabila dibiaskan terhadap sesuatu maka kebiasaan itu akan dapat membentuk ahklak.Contohya apabila kita selalu membiasakan untuk memberi maka akan melahirkan sikap yang dermawan.
Sedangkan Ilmu ahklak ialah ilmu yang menjelakan arti baik dan buruk,menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh seseorang kepada orang lain,menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukan jalan untuk melakukan apa-apa yang harus di perbuat.
2.2 INDUK-INDUK AHKLAK TERCELA
2.2.1 IRI HATI,DENGKI (HASAD)
Hasad adalah tidak senang kepada orang lain yang mendapat kenikmatan. Sehingga timbul perbuatan jahat agar kenikmatan yang diperoleh seseorang itu hilang atau pindah kepada dirinya. Atau ia benci terhadap kenikmatan lebih dari kenikmatan dirinya
Iri hati atau dengki juga merupakan persaan benci atau tidak senang kepada seseorang yang memperoleh keberuntungan atau kebahagian,serta mengharapkan agar keberuntungan/kebahagiaan orang tersebut lenyap.Firman Allah SWT yang artinya :
“jika kamu memperoleh kebaikan,niscahy mereka bersedih hati,tetapi jika kamu mendapat bencana mereka gembira karenanya”.(QS.Ali Imran:120).
Nabi Muhammad S.A.W. bersabda :
Artinya :”Telah masuk ke dalam tubuhmu penyakit-penyakit umat dahulu, yaitu benci dan dengki itulah yang membinasakan agama, bukan dengki mencukur rambut”. (HR. Abu Daud dan Tarmidzi)
Rasulullah juga bersabda:
“Jauhilah hasad karena sesungguhnya hasad itu dapat memakan (menghabiskan) kebaikan seperti api memakan kayu baker.” (H.R. Abu Dawud)
Seseorang yang memiliki sifat iri hati atau dengki akan sangat tersiksa,karena jika dalam suatu masalah dia akan terlebih dahulu tersiksa hatinya dengan keiriannya.Sifat iri hati atau dengki akan membuahkan berbagai sifat tercela lainnya,seperti: marah,dendam,berdusta,menipu,adu domba,mencuri bahkan membunuh.sebagai contoh tentang kisah iblis terhadap nabi adam yang mana iblis sangat iri kepada NAbi Adam AS yang mendapatkan kedudukan yang paling mulia di sisi Allah SWT maka dari itu iblis yan didorong dengan sifat keirian dan kedengkiannya maka iblis melakuakan kemaksiatan yang besar yaitu melanggar perintah dari Allah SWT.
Orang yang memiliki sifat iri hati atau dengki tidak akan mendapat sesuatu apapun dari masyarakat selain dari celaan dan pengucilan.Di dunia ia tersiksa karena tidak disenagi masyarakat sedangkan di akhiratpun ia menderita karena azab dari Allah.
2.2.1.1 PENYEBAB TIMBULNYA SIFAT IRI HATI ATAU DENGKI (HASAD)
1. Adanya rasa permusuhan dan kebencian
2. Tidak bersyukur
3. Perasaan tinggi diri
4. Kikir atau pelit
5. Malas
2.2.1.2 CARA MENGHINDARI SIFAT IRI HATI ATAU DENGKI (HASAD)
1. Meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT
2. Menyadari bahwa hasad dapat menghapuskan kebaikan
3. Qonaaah dan selalu meningkatkan syukur kepada Allah SWT
2.2.2 SOMBONG (TAKABUR)
Sombong adalah merasa lebih tinggi dari orang lain,baik keturunan, kekayaan, kepandaian, kedudukan, kecantikan atau ketampanan dan sebagainya.Sombong merupakan ahklak tercela,Firman Allah SWT yang artinya :
“Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alas an yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-ku.mereka jika melihat tiap-tiap ayatku,mereka tidak bermain kepadanya.Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk,mereka tidak mau menempuhnya tetapi jika mereka melihat jalan kekesatan,mereka terus menempuhnyayang demikan itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat kami dan mereka selalu lalai dari padanya”.(QS.Al-a’raf :146).
Sombong ada dua macam,yaitu sombong lahir (takabur zahir) dan sombong batin (takabur batin).Sombong lahir yaitu perbuatan-perbuatan kesombongan yang dilakukan oleh anggota badan yang jelas terlihat.Sombong batin yaitu sifat kesombongan didalam jiwa atau hati yang tidak terlihat.
Orang yng sombong tidak memiliki perasaan untuk mencintai dan menyanyangi sesame saudaranya yang mukmin sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.orang yang sombong banyak memiliki sifatyang buruk misalnya merendahkan orang lain,pemarah,pembohong,khinat dan sebagainya.Orang yang sombong tidak segan-segan menggunakan hal-hal yang buruk demi untuk mempertahankan kemulianya.
Rasullah SAW menjelaskan,bahwa ada dua macam sifat yang merupakan himpunan dari sifat sombong,yaitu menolak kebenaran dan menghina orang lain.Rasullah bersabda yang artinya:
”Sombong adalah (sifat) orang mengingkari kebenaran dan menghina orang lain”.(HR.Abu Daud dan Hakim).
Orang sombong senantiasa menolak kebenaran,yang dianggapnya akan merugikan dirinya dan menghina atau merendahkan orang lain.Orang sombong sering lupa diri,siapa,darimana dan kehendak kemana ia sebenarnya.Sebagai contohnya adalah Fira’un yang mendaulatkan dirinya sebagai tuhan.Perilaku yang sombong ibarat seorang budak yang mengambil mahkota raja,kemudian ia memakainya,setelah itu ia duduk di singgahsana raja bertingkah seperti raja yang patut di hormati,dan Tentu saja sang raja sangat murka terhadap budak yang kurang ajar tersebut dam menjatuhkan hukuman yang sangat berat.
2.2.2.1 HAL-HAL YANG MENIMBULKAN KESOMBONGAN
1. Keturunan
2. Kekayaan harta
3. Kepandaian/Ilmu pengetahuan
4. Kedudukan
5. Kecantikan/Ketampanan
6. Kekuatan tubuh
7. Dsb
Oleh sebab itu,hendaklah kita memohon kepada Allah agar di beri petunjuk kearah jalan yang benar dan terhindar dari sifat sombong.
2.2.3 ANANIAH (EGOIS)
Kata Ananiah berasal dari bahasa Arab “ana” yang berarti saya atau aku, kemudian mendapat tambahan iayah. Ananiyah berarti ‘keakuan’ yaitu mementingkan diri sendiri atau disebut juga egois adalah orang yang selalu mementingkan diri sendiri. Islam melarang berbuat merusak diri sendiri. Firman Allah yang menerangkan larangan tersebut terdapat dalam surat Al-Baqoroh ayat 195 sebagai berikut :
Artinya : ”Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
Namun ada ayat yang menyatakan seorang mukmin lebih mengutamakan diri sendiri dunia dan akhirat dari ancaman neraka tetapi juga tidak boleh meninggalkan tanggung jawab terhadap orang lain dan terhadap keluarga, dalam pergaulan sesama mukmin Allah memerintahkan untuk saling merendahkan hati tidak congkak dan sombong.
2.2.3.1CIRI-CIRI ANANIYAH DAN EGOIS
1. Mau menang sendiri
2. Tidak menghiraukan perasaaan orang lain
3. Bersikap acuh tak acuh
4. Merasa dirinya selalu benar, sehingga tidak mau mendengarkan orang lain
5. Melakukan segala cara untuk mencapai tujuan atau keinginannya
6. Hanya memikirkan kepentingan diri sendiri
7. Bersikap sombong karena merasa dapat hidup tanpa bantuan orang lain.
2.2.3.2 BAHAYA EGOIS
1. Orang egois biasanya dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya
2. Tidak disukai orang lain karena selalu mau menang sendiri
3. Seringan mendapat cemooh dari teman dan tetangga.
2.2.3.3 CARA MENGHINDARI SIFAT EGOIS
1. Menyadari bahwa kita tidak dapat hidup sendiri suatu saat pasti kita akan membutuhkan orang lain
2. Mencintai sesama manusia karena di hadapan Allah manusia mempunyai derajat yang sama kecuali karena taqwanya.
3. Meningkatkan silaturrahmi kepada sauadara, teman dan sesame manusia yang lain.
2.2.4 GHADHAB (PEMARAH)
Ghadhab asal kata bahasa arab yang artinya marah, sedangkan pemarah adalah orang yang lekas (mudah) marah.Adapun bentuk-bentuk marah bermacam-macam ada kalanya kelihatan dari wajahnya yang cemberut, mata yang melotot, berkata-kata kasar dan kotor hingga kadang-kadang sampai terjadi perkelahian, Sebagaimana sabda Rosullah SAW :
Artinya :“Bahwasanya marah itu merusak iman, seperti barang yang pahit merusak madu”.
Rasulullah bersabda
“Dari Abu Hurairah ra. Bahwasanya Rasulullah saw bersabda” Bukanlah orang kuat itu orang yang kuat dalam bergulat. Orang kuat yang sebenarnya adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.”
2.2.4.1BAHAYA SIFAT PEMARAH
1. Merugikan diri sendiri maupun orang lain.
2. Merupakan sumber pertengkaran, percekcokan dan menimbulkan kebencian dan permusuhan
3. Lebih membawa kerusakan dan kemudlorotan bagi dirinya maupun orang lain.
4. Permasalahan tidak dapat diselesaikan dengan baik
5. Menyebabkan terputusnya tali persaudaraan sesama muslim.
2.2.4.2 CARA MENGHINDARI PEMARAH
1. Lebih baik mengalah dari pada menimbulkan kerusakan yang lebih besar.
2. Jangan bicara yang menyinggung perasaan orang lain, jika salah kita ingatkan dengan cara yang baik.
3. Selalu memberi maaf dengan tulus ikhlas,
Sebagaimana firman Allah :
Artinya :“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, Maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik[1345] Maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya dia tidak menyukai orang-orang yang zalim. “(Q.S. Asy Syura : 40)
2.2.5 GHIBAH DAN NAMIMAH
Ghibah dalam bahasa kita disebut mengumpat dan mengunjing adalah menyebut atau memperkatakan seseorang dibelakang dirinya dengan apa yang dibencikan, ghibah terjadi disebabkan dari dengki, mencari muka atau berolok-olok dengan tujuan untuk menjatuhkan martabat orang yang diumpat.
Sedangkan namimah (adu domba) adalah menyampaikan perkataan seseorang atau menceritakan keadaan seseorang atau mengabarkan pekerjaan seseorang kepada orang lain dengan maksud adu domba antara keduanya atau merusakkan hubungan baik antara mereka.
Firman Allah, QS. Al- Hujarat 12 :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”
2.2.5.1 SEBAB-SEBAB GHIBAH DAN NAMIMAH
1. Dendam dalam hati.
2. Rasa dengki atas kesuksesan yan telah diraih orang lain.
3. Handak menunjukkan kelebihan sendiri dengan merendahkan dan mengejek orang lain.
2.2.5.2 CARA MENGHINDARI GHIBAH DAN NAMIMAH
1. Menyadari bahwa setiap orang mempunyai kekurangan dan kelebihan, masing-masing diberi potensi yang berbeda oleh Allah swt.
2. Koreksilah dirimu sendiri sebelum mengoreksi orang lain.
3. Bersikap obyektif terhadap semua orang.
4. Menyadari setiap orang bisa saja salah tidak mungkin seterusnya benar.
5. Jangan mendengarkan orang yang suka mengadu domba, pasti suatu saat kita akan kena getahnya.
2.2.6 TABZIR (BOROS)
Menurut bahasa tabzir berasal dari bahasa arab “bazzara-yubazziru-tabzirun”yang berarti boros. Sedangkan menurut istilah adalah perbuatan yang dilakukan dengan cara menghambur-hamburkan uang ataupun barang karena kesenangan atau kebiasaan. Firman Allah yang menerangkan larangan tersebut terdapat dalam surat Al-Furqan ayat 67 sebagai berikut :
Artinya :” Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”
Dan Allah juga menegaskan bahwa, orang yang berlaku boros adaah saudara syaitan, karena sama-sama ingkar terhadap nikmat Allah swt. Ungkapan ini merupakan celaan terhadap orang-orang yang boros. Menghambur-hamburkan kekayaan diluar perintah Allah, memperturutkan godaan syaitan. Firman Allah yang menerangkan larangan tersebut terdapat dalam surat Al-Isra’ ayat 27 sebagai berikut :
Artinya : ”sesungguhnya orang-orang yang boros itu adalah saudara syaitan dan syaitan itu sangat ingkar kepada Tuhan-Nya.”
2.2.6.1 SEBAB-SEBAB TABZIR
1. Dapat menyebabkan kehancuran pada diri sendiri, karena tidak memilki control pribadi dan sosial.
2. Dapat menimbulkan sifat pamer dan sombong dan merupakan tabi’at buruk yang harus dihindari.
3. Dapat menimbulkan sfat riya’ dan sum’ah
2.2.6.2 CARA MENGHINDARI TABZIR
1. Dengan cara membatasi dalam makan dan minum, berpakaian, berhias ataupun dalam bersedekah dengan tidak berlebih-lebihan sesuai dengan syari’at yang telah ditentukan.
2. Islam telah menganjurkan agar hidup sederhana dalam mencukupi kebutuhan yang diperlukan tampa berlebihan dan masih sewajarnya.
3. Islam melarang untuk bersikap sombong yang dapat menzalimi diri sendiri ataupun orang lain, hal itu dapat menyebabkan kesengsara
2.3 METODE PENINGKATAN KUALITAS AHKLAK
Dalam keseluruhanajaran islam,ahklak menempati kedudukan yang istimewa dan sangat urgen,hal ini berdasarkan kaidah bahwa Rasullah SAW,menempatkan penyempurnaan akhlak yang mulia sebagai misi pokok risalah islam.Ahklak merupakan salah satu ajaran pokok agama islam sehingga Rasullah SAW mendefinisikan agama islam dengan ahklak yang baik (husn al-khuluq).
Ahklak yang baik akam memberatkan timbangan kebaikan seseorang nanti pada hari kiamat. Nabi bersabda; “Tidak satupun yang akan lebih memberatkan timbangan (kebaikan) seorang hamba mukmin nanti pada hari kiamat selain dari ahklak yang baik”.(HR Al-Baihaqi). Dan menurut keterangan Abdullah Ibn Umar: Orang yang paling dicintai serta paling dekat dengan Rasullah pada hari kiamat adalah yang paling baik ahklaknya.
Rasullah SAW menjadikan baik buruknya ahklak seseorang sebagai ukuran kualitas imannya,sebagaimana sabdaya:
”Dari abu hurairah ia berkata,rasullah SAW bersabda:Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik ahklaknya”.(HR At-Tirmizi)
Islam menjadikan ahklak yang baik sebagai bukti dan buah dari ibadah kepada allah SWT.Seseorang yang menjadikan sholat tentu tidak akan mengerjakan segala perbuatan p saja mengerjakan kekejian dan kemuyang tergolong keji dan mungkar.Sebab apakah arti sholatnya seseorangg jika dia tetap saja mengerjakan kekejian dan kemungkaran yang dilarang.
2.4 KUALITAS AHKLAK DALAM KEHIDUPAN
Untuk mengantisiapasi ancaman dekadensi moral,maka setiap orang islam harus memiliki pemahaman dan keteguhan untuk menjaga kebenaran dan kebaikan ahklak islamiah.Adapun prinsip umum yang dapat menyelamatkan kaum islamiah muslim dari kebimbangan kebingungan dan kegoncanga dalam mengahadpi kehidupan prisip ini meliputi:
a. Komitmen dengan jalan hidup islam
b. Loyal kepada Allah
c. Kesunguhan dalam mejalani kehidupan
d. Sikap toleran dan memaafkan
e. Sikap moderat terhadap orang lain dan segala sesuatu
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ahklak adalah perbuatan manusia yang memiliki dua sisi yaitu baik dan buruk.Ahklak seseorang itu tergantung bagaimana orang tersebut memilih kemana orang tersebut akan mengikutinya.disini kami membahas tentang ahklak-ahklak yang tercela.Ahklak tercela merupakan ahklak yang tidak sepatutnya untuk di ikuti oleh seorang manusia yang beriman karena Allah SWT dan Rasullullah SAW tidak menyukai akan sifat-sifat yang termasuk ahklak tercela.
Sebagai salah satu contoh adalah sifat hasad,merupakan persaan benci atau tidak senang kepada seseorang yang memperoleh keberuntungan atau kebahagian,serta mengharapkan agar keberuntungan / kebahagiaan orang tersebut lenyap.Dari pengertian salah satu sifat ahklak tercela tersebut telah tercantum dalam firman Allah dan sabdaan Rasullah bahwa hal tersebut tidak baik.
Untuk itu kami juga disini mempaparkan hal-hal yang menjelakan tentang perihal untuk menjauhi sifat-sifat ahklak tercela dan dalam pembahasan terakhir disampaikan juga tentang metode dan kualitas ahklak dalam kehidupan.
3.2 SARAN
Untuk memperbaiki kesalah dalam pembuatan makalah ini saya sarankan dengan penuh hormat kepada semua pihak baik pembimbing ataupun rekan-rekan seperjuangan untuk dapat ikut serta memberikan kritikan dan masukan agar dapat memperbaiki dalam pembuatan makalah-makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman, Roli, dkk, Menjaga Akidah Akhlak kurikulum 2008 MA Kelas 2, Solo : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009.
Junaidi Hidayat, dkk, Ayo Memahami Akidah dan Akhlak kurikulum 2006 Mts Kelas 1, Jakarta : Erlangga, 2008.
0 Response to "Makalah Tentang Ahlak Tercela"
Post a Comment